Proses ini juga dipengaruhi oleh latar belakang audien, dalam menerima pesan yang telah dilihat dan dipraktikkan dengan sebuah tindakan.
Pada decoding juga dipengaruh oleh persepsi, pemikiran, dan pengalaman masa lalu, yang pada setiap orang pun tak sama.Â
Selain itu, Hall juga mengungkapkan bahwa khalayak dalam hal ini tidak hanya menerima pesan, tetapi juga bisa mereproduksi pesan yang disampaikan.
Sehingga dalam hal fitur pada aplikasi tidak dapat seratur persen dikatakan keliru, karena pengguna sebagai yang leluasa mengendalikan dan memanfaatkannya.
Lalu muncul pertanyaan, apakah setiap pengguna akan berbeda-beda dalam merespon fitur dari sebuah aplikasi yang dimunculkan, sehingga dapat mencegah dari tindakan-tindakan negative yang timbul?
Pengguna aplikasi sebagai pusat kendali
Dengan penjelasan sebelumnya bahwa encoding dan decoding juga terbuka bagi pertukaran timbal-balik antar individu atau antar kelompok yang berubah-ubah, yang ditentukan oleh eksistensi yang berbeda, sehingga memiliki kemungkinan terjadinya kesalahpahaman.Â
Dengan kata lain, pesan yang disampaikan pada fitur dalam hal ini instragram akan diterima dan dimaknai berbeda sesuai dengan latar belakang receiver (penerima) yang berbeda-beda.
Maka ketika Instagram menambahkan fitur baru Add Yours pada stories Instagram, mereka juga pasti menganalisa bagaimana penerimaan pada pengguna terhadap fitur barunya.Â
Ketika nantinya muncul beberapa akibat yang timbul dari fitur tersebut dapat menjadikan sebuah evaluasi tersendiri bagi mereka.
Pada dasarnya individu sebagai pengguna media sosial yang bertanggung jawab menjadi pusat kendali terhadap dirinya sendiri, dengan menjaga data pribadi mereka, suatu hal yang dirasa rahasia dan lain sebagainya.