Mohon tunggu...
Rian Diaz
Rian Diaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis banyak, membaca juga banyak

Pegiat teater dan menulis fiksi, pelajar etnografi dan pemerhati masalah-masalah bangsa

Selanjutnya

Tutup

Film

Dari Detail Kecil, Kita Maklumi Peran Dinsos Di Dalam 2and Miracle In Cell No. 7

7 Januari 2025   07:37 Diperbarui: 7 Januari 2025   07:37 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa mengingkari apiknya peran Vino G. Bastian sebagai bapak Dodo, tulusnya cinta Marsha Timothy sebagai mama Uwi kepada bapa Dodo, maupun peran serius Deny Sumargo sebagai pak Hendro, kocaknya penghuni sel nomor 7, maupun penampilan apik pemeran lainnya yang berhasil mengajak penonton bersenang maupun bersedih,

arah pandangan dalam tulisan ini lebih memfokuskan pada detail- detail kecil dan kehadiran Dinsos sebagai antagonis yang berusaha menjauhkan Kartika dari Pak Hendro setelah kematian bapak Dodo.

Berkembang dari film aslinya, 2and Miraclle In Cell Number 7 versi Indonesia ini, menekankan konflik cinta dan konflik kepentingan yang khas Indonesia.

Dengan menghadirkan lembaga Dinsos, konflik tumbuh melalui cara orang orang memanfaatkan posisi dan kekuasaan mereka di lingkungan pemerintahan untuk kepentingan pribadi.

Hal yang menarik lainnya adalah apakah Dinsos semaksimal itu, memberi tempat bagi anak-anak yatim piatu di Indonesia?

Melalui skema buku harian mama Uwi, kita diajak pulang untuk melihat kisah di masa lalu, sambil berjuang untuk berada di pihak pak Hendro dalam perebutan hak asuh Kartika di masa sekarang, di tahun 2004 dalam waktu cerita.

Berlayar dalam kehidupan Kartika kecil  selama  dua setengah jam, kita  ditemani dengan komedi ala Rigen dan Indra Jegel.

Kalau pada pada film yang pertama, pentas teater berlangsung di penjara, di dalam cerita kini pentas teater dilakukan di sekolah Kartika melalui akal-akalan surat palsu dan memanfaatkan kepala lapas yang suka menjadi sorotan di muka umum.

Meskipun merupakan drama keluarga, lingkungan dalam cerita ini berada di dalam situasi sosial dan lembaga negara.

Pengadilan menjadi ruang yang penting bagi perebutan hak asuh Kartika, sekolah sebagai wadah hubungan yang baik antara guru dan murid, dan penjara. Mengenai lokasi ini, kritik tumbuh di dalam adegan teater sekolah, mereka membandingkan penjara para bajingan kecil ini dengan para koruptor.

Tapi apakah benar penjara Indonesia sebagus seperti cell number 7? Dengan cara yang hangat, film ini menampilkan dua pandangan yang berbeda tentang napi.

Penulis Skenario film ini, telah menempatkan Dinsos dalam cara pandang yang jarang ada di Indonesia, keaktifan dalam mendampingi anak-anak yang kehilangan orangtua, panti asuhan yang layak, dan antar jemput sekolah memakai mobil Dinsos.

Berada dalam layar yang sama, sebuah mobil plat merah, bersiap menjemput anak seorang petinggi lembaga negara dari sekolah.

Di dalam frame masa lalu, sebuah panti asuhan swasta, tempat mama Uwi dan bapa Dodo bertemu, menampilkan sisi kesederhanaan dan senyum anak-anak penghuninya yang tulus.

Kontras dengan panti asuhan milik negara tempat Kartika tinggal, begitu serius dan tanpa senyuman.

Peran apik Dinsos di dalam film ini, bukan tanpa dasar, relasi personal dan hubungan kekerabatan antar petinggi dapat dipakai untuk menyelesaikan kepentingan personal menggunakan lembaga yang mereka pimpin.

Itulah mengapa Dinsos begitu aktif di dalam mengurusi kehidupan Kartika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun