Bulusan (13/02/2021), Pelaksanaan KKN UNDIP yang dilaksanakan secara online kali ini disebabkan karena adanya pandemic COVID-19 atau biasa dikenal dengan Virus Corona. Hal ini menyebabkan para mahasiswa harus menjalankan program KKN di daerahnya masing-masing untuk mencegah dan mengurangi efek dari penyebaran virus COVID-19.
KKN UNDIP TIM I TA 2020/2021 mengambil tema mengenai "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Terdapat dua proker yang dapat menunjang tema tersebut yaitu mengenai COVID-19 dan SDGs dimana program kerja SDGs ini berkaitan dengan jurusan masing-masing mahasiswa.
Dimulai dengan pengadaan survey ke daerah kelurahan bulusan atau lebih tepatnya pada RT 07 / RW 03. Pada daerah tersebut terdapat beberapa warga sekitar yang masih kurang memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah seperti lupa memakai masker, jarang mencuci tangan setelah melakukan kegiatan dan masih terdapat kegiatan-kegiatan yang cukup aktif pada daerah tersebut. Dapat diketahui bahwa pencegahan virus COVID-19 dapat dilakukan dengan cara menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, berjaga jarak minimal 1,5 m, dan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala di suatu wilayah. Namun cairan disinfektan ini susah didapatkan karena banyak konsumen yang menggunakannya juga.
Maka dari itu, Ryandana Adi Nugraha selaku Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2021 dengan dosen pembimbing yaitu Bapak Heri Sugito, S.Si., M.Sc, dan teman-teman melakukan diskusi untuk memecahkan masalah tersebut. Dari hasil diskusi tersebut tercetuslah program pembuatan cairan disinfektan dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Cairan disinfektan beserta cara pembuatan ini nantinya akan diberikan kepada warga RT 07 / RW 03 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Program tersebut sudah mendapat persetujuan dari Bapak Rosyid Sulaiman, selaku ketua RT 07 / RW 03.
Pembuatan cairan disinfektan ini hanya menggunakan alat dan bahan seperti bayclin 20 ml, Lysol/wipol 20 ml (atau ditakar sebanyak 4 tutup botolnya) lalu ditambahkan air 960 ml atau 1 liter kemudian semua bahan tersebut dicampur, setelah semua bahan dicampur maka cairan disinfektan tersebut siap digunakan dan disemprotkan ke benda-benda mati yang ada di sekitar. Alat dan bahan tersebut dengan mudah didapatkan di supermarket atau warung daerah sekitar dengan harga yang murah, seperti wipol yang bisa dibeli dengan harga Rp. 5.000,00.
Cairan Disinfektan yang telah dibuat ini akan diberikan kepada warga RT 07 / RW 03 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2021, juga melakukan penyemprotan secara berkala setiap minggunya dengan alat yang sudah disediakan oleh ketua RT setempat yaitu Bapak Rosyid Sulaiman. Penyemprotan ini dilakukan disetiap rumah dan jalan pada daerah tersebut guna mencegah dan mengurangi proses persebaran virus COVID-19.
Penulis: Ryandana Adi Nugraha ( Teknik Geologi)
Dosen: Heri Sugito S.Si., M.Sc.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H