Mohon tunggu...
Ryan Carlo
Ryan Carlo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Penyakit Hemofilia Bisa Disembuhkan?

24 November 2017   21:40 Diperbarui: 24 November 2017   21:49 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Darah adalah bagian terpenting dalam tubuh manusia, di mana darah memiliki fungsi mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut bahan bahan kimia hasil metabolisme dan juga sebagai daya tahan tubuh terhadap virus dan bakteri. Darah tersusun atas plasma atau cairan dan sel darah. Plasma darah mengandung air, protein plasma ( yang terdiri dari albumin, globulin,dan fibrinogen), dan bahan campuran yang kompleks. 

Bahan campuran yang kompleks terdiri dari glukosa, asam amino, asam lemak, mineral,dan vitamin C dan B. Globulin pada plasma darah terbagi menjadi alpha, beta dan gamma globulin, di mana memiliki fungsi yang berbeda. Globulin alpha dan beta berfungsi membentuk lipid sedangkan gamma globulin berfungsi sebagai antibodi. Sel darah dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Eritrosit

Sel darah merah dengan ciri-ciri berbentuk bikonkaf, tidak berinti sel dan mengandung hemoglobin (Hb). Penyebab warna merah pada eritrosit adalah karena Hem yang mengikat zat besi (Fe) sehingga menghasilkan warna merah. Usia eritrosit adalah kurang lebih 120 hari. Produksi eritrosit ada di sum-sum tulang merah. 

Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis di mana proses tersebut dibantu oleh hormon eritropoietin, tiroid, kortison,dan pertumbuhan. Proses penghancuran eritrosit yang sudah tua berada di hati. Eritrosit berfungsi untuk mengedarkan oksigen dan menukar dengan karbondioksida. Selain itu eritrosit berperan dalam penyaluran sisa metabolisme dan pengedaran hormon demi berlangsungnya kerja sel tubuh.

Leukosit

Sel darah putih berciri-ciri memiliki inti sel dan berusia 1 hari. Leukosit bersifat diapedesis, ameboid, kemotaksis, dan fagositosis. Hal ini karena leukosit sangat erat kaitannya dengan proses membunuh, mencerna, memakan atau fagosit. Jenis leukosit dibagi menjadi 2 yaitu granulosit dan agranulosit. Leukosit granulosit adalah neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan leukosit agranulosit adalah monosit dan limfosit. Neutrofil dan eosinofil berfungsi sebagai fagositosis sedangkan basofil adalah pemberi reaksi pada alergi (heparin dan histamin). 

Monosit adalah jenis leukosit yang berfungsi untuk fagositosis terbesar atau pusat fagositosis sedangkan limfosit dibagi menjadi limfosit B dan T dengan fungsi yang berbeda. Limfosit T terdiri dari limfosit T memori, limfosit T killer, dan limfosit T supressor. Limfosit B berfungsi sebagai antibodi sedangkan limfosit T adalah jenis limfosit yang menyimpan memori tentang antigen yang masuk kemudian akan menghasilkan senyawa yang melawan dan memiliki keahlian untuk menekan perlawanan sehingga tidak merusak sel tubuh yang hidup atau yang penting.

Trombosit

Keping darah tidak memiliki inti sel. Keping darah memiliki tugas perihal mekanisme perbaikan luka yaitu perbaikan pembuluh dan pembekuan darah.

Pada esai kali ini diberikan kasus sebagai berikut, apakah penyakit hemofilia yang disebabkan karena gen bisa disembuhkan dan apakah pengidap hemofilia bisa membekukan darah?

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani yaitu Haima atau darah dan philia yang berarti kasih sayang, dengan kata lain hemofilia adalah penyakit keturunan yang menyerang darah (sukar membeku). Penyakit hemofilia sudah lama diketahui sejak abad 2 masehi melalui Talmud atau catatan para rabi Yahudi. 

Albucasis yang berasal dari Arab mencatatkan dalam buku catatannya bahwa ada keluarga yang anak laki-lakinya yang meninggal karena luka ringan pada abad ke 12. Tahun 1803, Dr. John Conrad Otto asal Philadelphia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut hanya diderita pria. Kemudian nama hemofilia lahir dari seorang bernama Hopff dari Universitas Zurich tahun 1828 dan kemudian diperkenalkan oleh Dr. Johann Lukas Schonlein asal Jerman tahun 1928.

Menurut saya penyakit hemofilia tidak bisa disembuhkan. Alasan pertama adalah karena penyakit hemofilia pada dasarnya adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan karena hemofilia merupakan kelainan pada darah. Darah yang kekurangan protein tertentu mengalami kesukaran untuk membeku jika terjadi luka berdasarkan kutipan artikel dari www.deherba.com.

"Menurut lamanHealthline dijelaskan bahwa darah manusia seharusnya mengandung 13 jenis protein pembawa sifat pembekuan darah. Setiap protein tersimpan dalam palet darah dan akan difungsikan pada proses pembekuan darah. Palet darah akan berkumpul pada area luka dan bekerja membekukan darah yang mengalir. Membentuk darah menjadi sebentuk gel di awal sampai akhirnya mengering."

Alasan yang kedua adalah penyakit hemofilia adalah penyakit gen atau penyakit keturunan. Hampir 70% dari kasus hemofilia di dunia disebabkan karena kerusakan gen yang diturunkan melalui kromosom X. Sedangkan 30% kasus hemofilia adalah spontan atau tidak berdasarkan gen. Gen pada kromosom X mengalami kerusakan menyebabkan sebagian besar penderita hemofilia adalah laki-laki, sedangkan perempuan hanya sebagai pembawa sifat/carrier.

Penyebab penyakit hemofilia sebagai berikut.

  • Faktor gen atau keturunan

Jarang sekali apabila menemui penderita hemofilia tanpa disebabkan garis keturunan. Apabila orang tua mengalami hemofilia kemungkinan besar anaknya memiliki resiko hemofilia.

  • Kekurangan zat untuk membekukan darah

Penderita hemofilia tidak hanya dari gen atau keturunan. Seseorang yang kekurangan zat pembeku darah bisa mengalami hemofilia. Beberapa jenis makanan mengandung zat besi dan kandungan lainnya  yang berperan dalam pembekuan darah yang bisa menekan hemofilia 

  • Kacang-kacangan/biji-bijian misal asparagus
  • Buah yang mengandung vitamin B seperti alpukat
  • Makanan yang mengandung vitamin B dan K seperti tempe, tahu, sari kedelai
  • Makanan dan minuman yang mengandung kalsium misalnya susu
  • Kekurangan protein yang berperan dalam proses pembekuan darah

Selain zat besi yang berperan dalam pembekuan darah, ternyata juga ada protein pembeku darah. Protein ini dilambangkan dengan angka romawi I - XIII (1 sampai 13). Kekurangan salah satu protein saja bisa menyebabkan sukarnya pembekuan darah.

Gejala penyakit hemofilia adalah

  • Pendarahan tak kunjung kering
  • Lutut, sikut, pinggul, bahu, otot terasa bengkak, memar, dan hangat
  • Sakit kepala
  • Muntah-muntah
  • Badan terasa lemas
  • Leher terasa nyeri
  • Mata serasa rabun
  • Pada pengidap hemofilia yang parah biasanya bagian tubuh berdarah secara tiba-tiba
  • Mimisan
  • Sendi terasa kaku
  • Bercak darah pada urine

Penyebab Hemofilia

  1. Hemofilia Tipe A.
  • Hemofilia tipe A adalah tipe yang paling umum. Hemofilia tipe A disebabkan karena  kurangnya faktor VIII dalam darah, yang merupakan salah satu faktor pembekuan darah.
  1. Hemofilia Tipe B.
    Tipe B disebabkan karena kurangnya faktor IX dalam darah, yang juga berperan dalam pembekuan darah.
  2. Hemofilia Tipe C.
    Tipe C disebabkan karena kurangnya faktor XI dalam darah, yang berperan dalam pembekuan darah. Hemofilia tipe ini memiliki gejala yang ringan.
  • Hemofilia penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anaknya. Anak perempuan memiliki kromosom X dan X, sementara anak lelaki X dan Y. Hemofilia tipe A dan B terdapat dalam kromosom X. Karena itu, biasanya diturunkan oleh ibu ke anak lelakinya. Sementara, tipe C dapat diturunkan oleh kedua orang tua pada anak lelaki maupun perempuannya.

Pengidap hemofilia dapat mengalami komplikasi dari pendarahan internal hingga kerusakan pada sendi sendi pada tubuh. Hal ini disebabkan karena pendarahan yang bertubi-tubi. Kerusakan bisa menetap di suatu tempat karena hermathrosis atau pendarahan yang berat dan infeksi dari penyakit lain yang berasal dari transfusi darah.

Saya setuju apabila pengidap hemofilia masih bisa membekukan darah. Karena hemofilia adalah penyakit di mana darah kekurangan protein pembeku darah. Hal ini menyebabkan darah mengalami pembekuan dalam jangka waktu yang lama karena terdapat gangguan pada 13 faktor protein yang berperan dalam pembekuan darah yang juga disebut faktor koagulasi. Selain itu kekurangan zat besi juga mempengaruhi sukar atau tidaknya pembekuan darah. 

Jelas karena eritrosit atau sel darah merah mengandung hemoglobin di mana hem mengikat zat besi. Zat besi memiliki fungsi untuk mengedarkan oksigen juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Penyakit hemofilia tidak dapat disembuhkan atau tidak ada obatnya akan tetapi masih bisa ditekan dengan beberapa cara. 

Pada penyakit hemofilia A ringan biasanya akan dilakukan penyuntikan hormon desmopressin (DDAVP) ke pembuluh darah untuk merangsang pelepasan pembeku darah dan menghentikan luka. Pada penyakit hemofilia A berat dan hemofilia B bisa ditangani dengan infus faktor pembeku darah yang berasal dari darah donor darah atau produk rekayasa genetika yang disebut faktor pembeku rekombinan. 

Infus akan dilakukan bila darah keluar terus menerus. Selain cara-cara diatas, obat antifibrinolitik bisa membantu mengurangi keganasan hemofilia yang biasanya diresepkan oleh dokter. Tujuan antifibrinolitik adalah mempercepat pembekuan darah. Apabila penderita hemofilia secara tidak sengaja terluka maka yang dilakukan adalah menutup luka dengan kasa atau perban diberi es agar pendarahan cepat mengecil dan berhenti.

Untuk menghindari pendarahan karena hemofilia ada beberapa cara sebagai berikut.

  • Berolahraga secara teratur

Dengan berolahraga kita membangun otot dan melindungi sendi. Tetapi perlu kita ingat dalam pemilihan olahraga. Orang pengidap hemofilia dilarang keras memainkan olahraga yang menggunakan kontak fisik seperti sepakbola, hoki, gulat, dan sebagainya. Pengidap hemofilia direkomendasikan untuk memilih olahraga berenang, bersepeda, dan lari.

  • Menghindari obat-obatan tertentu

Ada beberapa obat yang bisa memperburuk kondisi darah dalam pembekuan yaitu aspirin dan ibuprofen. Oleh karena itu, sangat disarankan menggunakan paracetamol untuk menghilangkan rasa sakit ringan dan pada saat demam. Pengidap hemofilia juga dilarang menggunakan obat yang sifatnya mengencerkan darah seperti heparin dan warfarin.

Untuk menghindari pencabutan gigi yang pastinya meninggalkan bekas atau gusi yang berdarah, maka sebaiknya kesehatan gigi dan mulut perlu dijaga agar tidak mengalami luka.

Pada akhirnya, ada kalanya kita perlu memperhatikan kesehatan tubuh kita sendiri. Hemofilia adalah penyakit yang menyerang darah manusia yang menyebabkan gangguan pada darah sehingga darah sukar membeku. Hal ini karena darah kekurangan protein pembeku darah yang disebabkan karena keturunan. 

Ada juga hemofilia yang tidak disebabkan oleh garis keturunan tapi perbandingannya sangatlah besar. Hemofilia tidak bisa disembuhkan melainkan bisa ditekan keganasannya yaitu dengan pola hidup yang sehat dan menghindari sebisa mungkin tubuh dari luka. Penyakit hemofilia bukan kondisi darah yang sukar membeku kemudian tidak membeku begitu saja, hanya proses pembekuan darah jauh lebih lama dari orang-orang yang normal. Hemofilia adalah penyakit yang jarang ditemukan.

 Terdapat satu diantara sepuluh ribu orang yang mengidap hemofilia A. Sedangkan hemofilia B sekurang kurangnya satu diantara lima puluh ribu orang. Penyakit hemofilia tidak mengenal ras atau aliran setiap orang. Semua orang bisa terkena hemofilia. Mayoritas pengidap hemofilia adalah laki-laki sedangkan perempuan adalah pembawa sifat. Di Indonesia sendiri, penanganan terhadap hemofilia sangat diperhatikan dibanding 20 tahun yang lalu. Penanganan dan pencegahan hemofilia baik apabila dilaksanakan sejak dini hari bagi pengidapnya terutama anak-anak. Dengan begitu, seseorang bisa menjalani kehidupan secara normal tanpa gangguan dari hemofilia tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun