Mohon tunggu...
Ryan Arya Fawwaz
Ryan Arya Fawwaz Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA

Bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Budaya yang Ada di Papua Barat

27 Februari 2024   10:03 Diperbarui: 27 Februari 2024   10:34 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbe foto: Grotovela Indonesia

Ryan Arya Fawwaz

12 IPS 1 SMAN 3 Kabupaten Tangerang

      Kearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat itu sendiri. Biasanya, kearifan lokal diwariskan secara turun temurun melalui cerita dari mulut ke mulut masyarakatnya. Sedangkan globalisasi adalah sebuah proses dari suatu informasi, gaya hidup, dan teknologi yang sudah mendunia. Kali ini, kita akan membahas tentang suatu kearifan lokal yang ada di Papua Barat dan pengaruh globalisasi terhadap kearifan lokal tersebut.

          Seperti provinsi lain yang ada di Indonesia, Papua Barat juga kental akan kearifan lokal turun temurun yang masih dilestarikan hingga sekarang. Salah satunya adalah Tradisi Sasi. Tradisi tersebut bermaksud membatasi pemanfaatan terhadap sumber daya perairan dalam jangka waktu tertentu, sekaligus memberikan kesempatan kepada alam untuk melakukan restorasi ekosistem. Supartono yang merupakan Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) Provinsi Papua Barat menyebut tradisi Sasi yang diselenggarakan masyarakat adat Papua merupakan model konservasi berbasis kearifan lokal. "Tradisi Sasi itu memberlakukan pelarangan untuk mengambil sumber daya alam hingga waktu yang ditentukan misalnya setahun, dua tahun, bahkan sampai tiga tahun," kata dia. Melalui tradisi ini, kita dapat melestarikan dan menjaga Sumber Daya Alam yang ada di Papua Barat agar generasi berikutnya dapat menikmati hasil dari kekayaan alam di daerah tersebut.

          Tetapi, dengan adanya globalisasi yang membawa pengaruh ke dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya, Tradisi Sasi dapat terancam hilang. Hal itu dapat disebabkan oleh perubahan pada pola pikir masyarakat yang dapat mempengaruhi kelangsungan tradisi yang dianggap kuno oleh beberapa masyarakat. Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab hilangnya Tradisi Sasi yaitu, tidak adanya masyarakat yang peduli dan menjalankan tradisi ini. Hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk di daerah ini, seperti pengambilan Sumber Daya Alam yang berlebihan. Jika hal ini sampai terjadi, maka ekosistem di daerah ini akan tidak stabil dan rusak.

          Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan mendukung upaya untuk melestarikan tradisi-tradisi yang ada, seperti Tradisi Sasi ini. Menurut opini saya, upaya yang harus dilakukan untuk menjaga Tradisi ini adalah dengan mengenalkan nya kepada generasi-generasi muda melalui pendidikan. Jadi, sekolah-sekolah akan berperan penting dalam mengajarkan dan mempromosikan tradisi-tradisi yang ada.  Dengan adanya upaya ini, menurut saya Tradisi Sasi akan terjaga dan dapat terus diwariskan ke generasi-generasi berikutnya.

    Tradisi Sasi merupakan salah satu dari banyak nya tradisi yang ada di Indonesia. Tradisi ini dapat menjaga kelestarian Sumber Daya Alam yang ada di sekitarnya. Dengan melestarikan dan mempertahankan Tradisi ini, kita juga menjaga kelestarian Sumber Daya Alam yang ada. Semoga tradisi ini akan terus terjaga dan diwariskan ke generasi-generasi selanjutnya serta memberikan inspirasi untuk mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun