Mohon tunggu...
Ryan AlexanderHalim
Ryan AlexanderHalim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Siswa

Seorang Siswa Kolese Kanisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendapatkan Penghasilan Samping Sebagai Generasi Z Sangat Bermanfaat

28 April 2024   21:25 Diperbarui: 28 April 2024   21:49 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendapatkan Penghasilan Samping Sebagai Generasi Z Sangat Bermanfaat

"Ilmu adalah kekuatan, tapi tanpa konsistensi dan kerja keras, ia sia-sia" 

Pada zaman sekarang masalah terbesar yang dihadapi generasi mudah bukanlah keterbatasan fasilitas maupun alat melainkan mentalitas generasi sekarang yang kurang. Hal ini menjadi semakin nyata dari buku mengenai sikap serta mentalitas generasi z dari buku 'Strawberry Generation' oleh Profesor Renaldi Kasaldi. 

Di buku sini dijelaskan bahwa generasi z itu generasi dimana memiliki kecerdasan berpikir yang lebih meningkat dari generasi-generasi sebelumnya. Namun, memiliki daya juang dan kerja keras yang lebih rendah dari generasi sebelumnya. 

Semua orang ingin menjadi orang yang kaya dan sukses tetapi kenyataannya hanyalah 1% orang di dunia yang dapat menjadi kaya. Hal utama yang membedakan kita dan orang kaya bukanlah kepintaran tetapi mentalitas lah yang membuat SUKSES. Masalahnya pada zaman sekarang untuk mendapatkan mentalitas orang kaya sangatlah sulit karena lingkungan sekitar kami sudah terkondisikan agar menjadi sukses mustahil. 

Salah satu hal yang menyebabkan mentalitas kami berkurang mulailah dari orangtua kami. Saya tidak bermaksud menyinggung atau menyalahkan orang tua siapapun. 

Saya percaya bahwa orangtua betul sekali sayang pada anaknya. Masalahnya muncul saat sayang terhadap anaknya menjadi berlebihan. Orang Tua kami berada pada generasi yang keras dan penuh dengan kerja keras. 

Mereka diajarkan oleh orangtua dengan disiplin dan juga kerja keras sehingga ada beberapa dari mereka yang ketika sudah menjadi dewasa dan mempunyai anak tidak ingin  mendidik anak dengan keras. 

Mereka tidak ingin anak mereka merasa terlalu tertekan dan stres seperti apa yang mereka merasakan dulu. Namun, mereka lupa bahwa alasan mereka bisa dalam posisi mereka sekarang adalah hasil dari kerja keras dan cara ajar keras yang diajarkan oleh orang tua sebelumnya. 

Dalam masyarakat sekarang penyebab mentalitas berkurang utamanya pada orangtua tetapi juga ada pengaruh dari teman, masyarakat, dan sekolah. Pemikiran bahwa dengan pergi ke sekolah maka pastilah akan hidup dengan kaya dan dengan kerja sesuai dengan passion tentu akan kaya menjadi beberapa akal sehat yang tidak benar pada kenyataan. 

Sekolah dikondisikan para muridnya bukan untuk menjadi orang kaya tetapi untuk dapat menjadi orang rata-rata. Mengerjakan tugas rumah, tugas sekolah, dan ulangan membuat kami memiliki ilmu dan mentalitas yang sama dengan teman sekolah. Sayangnya hal ini tidak memicu untuk mendapatkan ilmu yang lebih atau mentalitas untuk terus berjuang mencari ilmu baru yang tidak diajarkan sekolah. 

Akibat dari ini sangat banyak mahasiswa tidak mengetahui masa depan apa yang mereka ingin melalui. Banyak sekali mahasiswa-mahasiswa jurusan dokter, pengacara, dan lain-lain yang lulus terus tidak menjadi super sukses. 

Banyak sekali lulusan sekolah tidak mengerti cara menghitung pajak, cara membuka sebuah usaha, cara berkomunikasi, dan banyak lagi. Hasil dari mentalitas menurun ini mungkin saja tidak sangat kelihatan sekarang tetapi dengan berberapa tahun lagi dimana generasi z akan menjadi generasi penerus yang memimpin dunia perubahan-perubahan akan terlihat.

Jika kita tidak ingin terbawa dalam mayoritas dan masuk ke dalam golongan rata-rata maka seseorang harus ingin menjadi semakin berkembang dan menonjol atau lebih istilah lebih kaya. 

Seseorang haruslah menjadi berbeda dari lain dalam aspek kerja keras, konsisten, dan lain-lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan sehingga dapat mempelajari ilmu yang tidak diajarkan di sekolah dan mengembangkan mentalitas adalah dengan membuat sebuah usaha sederhana atau mencari penghasilan sampingan.

Dengan kita berusaha dalam mencari penghasilan sampingan maka jiwa usaha akan terbentuk dan mentalitas kami sebagai seorang pengusaha dapat terbentuk. Dengan mengakui tantangan mentalitas generasi Z dan pentingnya mengembangkan kerja keras serta konsistensi, mencari penghasilan sampingan dapat menjadi langkah positif dalam membentuk jiwa wirausaha dan mentalitas yang kuat. 

Melalui usaha sampingan, generasi Z dapat belajar keterampilan baru, mengembangkan ketahanan mental, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun