Pertanian dan peternakan merupakan dua sektor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Keduanya saling berkaitan erat dan berperan penting dalam menyediakan sumber pangan serta mendukung kelestarian lingkungan. Â Di zaman dulu pekerjaan utama di negara ini adalah pertanian dan peternakan. Namun seiring berjalannya waktu, minat generasi muda terhadap bidang ini mulai menurun. Â
 Hal ini menimbulkan tantangan yang penting terhadap keberlanjutan produksi pangan dan pembangunan daerah pedesaan. Padahal pekerjaan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam berkehidupan sehari-hari. Data menunjukan penurunan jumlah pemuda yang memilih berkarir di bidang pertanian dan peternakan setiap tahun semakin sedikit. Penurunan tersebut tentu memprihatinkan, mengingat peran penting sektor ini dalam menjamin ketahanan pangan nasional.
 Di era digital saat ini, banyak anak muda yang berlomba-lomba mendapatkan posisi di perusahaan, bercita-cita menjadi pengusaha kantoran, atau mengejar karir di luar kota. Namun sebaliknya, industri pertanian dan peternakan yang menjadi sumber penghidupan seakan-akan diabaikan begitu saja. Jika tida segera diatasi, penurunan minat generasi muda terhadap pertanian dan peternakan akan berdampak buruk pada ketahanan pangan nasional. Ini adalah masalah  yang membutuhkan solusi yang berkelanjutan.
 Ada suatu pendapat bahwa bertani dan beternak  adalah profesi yang kuno dan memiliki masa depan yang suram. Sebagai seorang generasi Z yang bijak, maka harus memiliki pemikiran untuk mengubah pendapat ini menjadi lebih positif, mengubah cara masyarakat memandang generasi Z di bidang pertanian dan peternakan untuk mencerminkan masa depan yang menjanjikan, seperti sektor lain yang sama berharganya. Â
 Menurut saya bidang pertanian dan peternakan merupakan aspek yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia, yang berfungsi sebagai kebutuhan pokok bagi kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, peningkatan kualitas praktik pertanian dan peternakan menjadi penting. Hal ini mengharuskan petani dan peternak untuk menciptakan inovasi serta menciptakan metode yang unik dan menarik bagi generasi Z, yang menimbulkan minat mereka. Selain itu, sangat penting bagi petani dan peternak untuk mengikuti perkembangan modernisasi teknologi untuk meningkatkan nilai ekonomi. Â
 Dalam pendapat pertama masa depan pertanian dan peternakan dapat berkembang menjadi bidang yang lebih maju dan sejahtera namun faktanya sebagian besar petani hanya memiliki pendidikan SMA atau sekolah dasar bahkan sampai ada yang tidak sekolah. Sehingga ini yang membatasi terhadap pengetahuan pertanian dan peternakan terbaru karena latar belakang pendidikan dan usia.
 Seiring dengan meningkatnya pencapaian pendidikan, demikian pula potensi untuk berkembang, namun seseorang yang lebih tua sering kali mengalami penurunan energi atau tenaga. Maka dari itu generasi Z lah yang tepat untuk meneruskan pada bidang pertanian dan peternakan sehingga akan jauh lebih berkembang lagi karena memanfaatkan pengetahuan dan teknologi di zaman sekarang ini. Generasi Z sangat penting untuk terlibat dalam pertanian dan peternakan, terutama karena banyak petani dan peternak desa yang menua dan tidak lagi dalam usia produktif;  sebagai generasi muda kita harus bersedia meneruskan pekerjaan mereka.
Â
 Salah satu pendekatan yang efektif bagi sektor pertanian dan peternakan untuk menarik minat generasi Z adalah melalui sistem yang ada saat ini dengan menggabungkan inovasi dan teknologi, sehingga mengubah persepsi tentang pertanian dan peternakan. Sekarang juga dalam bertani sudah menggunakan alat transplanter dan combine harvester, dalam berternak sekarang juga sudah menggunakan teknologi digital seperti smar ternak dan ternaknesia.
 Dalam pendapat kedua seiring dengan kemajuan teknologi dan pendidikan, banyak orang tua yang lebih memilih anak-anak mereka untuk tidak menekuni pekerjaan
di bidang pertanian dan peternakan, mengingat bahwa pekerjaan di perkotaan sering kali menawarkan prospek yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan pendapatan rendah yang terkait dengan pertanian dan peternakan. Generasi Z memiliki berbagai alasan untuk menghindari sektor pertanian dan peternakan di antaranya yaitu pertanian dan peternakan sebagai pekerjaan pedesaan, identik dengan bau yang tidak sedap, dan tuntutan fisik pekerjaan tersebut, yang paling menonjol digenerasi Z tidak ingin pekerjaan yang mengeluarkan tenaga banyak. Â
 Selain itu, pertanian dan peternakan dianggap sebagai profesi tradisional, kurang terintegrasi dengan teknologi, dan sering dianggap terbelakang dan dipandang rendah oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ke depannya, sangat penting bagi profesi pertanian dan peternakan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan metode yang ramah lingkungan.
 Petani dan peternak menghadapi banyak tantangan serius setiap tahunnya, khususnya dalam proses produksi, yang dapat berdampak buruk pada kualitas hasil produksi pertanian dan peternakan. Jika masalah ini tidak segera diatasi, situasinya kemungkinan akan memburuk. Yang memperparah masalah ini adalah tekanan budaya dari masyarakat, khususnya pada generasi Z yang lebih muda, untuk meninggalkan profesi pertanian dan peternakan.
 Menurut saya solusi dalam permasalahan ini yaitu perlu adanya saran dan motivasi yang  merupakan solusi efektif dalam memecahkan masalah. Salah satu tindakan yang dapat di ambil saat ini adalah menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya pertanian dan peternakan yang berkelanjutan, terutama pada generasi Z yang semakin tidak tertarik di bidang tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, kita dapat menyediakan materi dan  rekomendasi melalui pembicara yang menarik. Khususnya seseorang yang telah berhasil membangun usaha di bidang pertanian dan peternakan. Meskipun demikian, ada banyak solusi yang tepat dan efektif untuk masalah ini. Salah satu pendekatannya adalah mengubah sistem saat ini melalui inovasi dan teknologi, yang dapat mengubah persepsi pertanian secara drastis dan menarik minat generasi Z untuk terjun di bidang pertanian dan peternakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H