Mohon tunggu...
Ryan Arif Maulana
Ryan Arif Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hanya ingin menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mitos atau Fakta? Mengapa Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup Lama?

21 Juli 2024   18:40 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara keajaiban alam, kura-kura dan penyu selalu memukau manusia dengan umurnya yang luar biasa. Beberapa spesies kura-kura diketahui dapat hidup hingga lebih dari 150 tahun, jauh melebihi umur manusia. Bandingkan dengan manusia yang rata-rata hanya hidup sekitar 70 tahun. 

Pertanyaannya, apa rahasia di balik ketahanan luar biasa ini?

Jawabannya terletak pada DNA mereka.

DNA adalah molekul yang menyimpan informasi genetik semua makhluk hidup. Seiring waktu, DNA dapat mengalami kerusakan akibat faktor-faktor seperti radiasi, polusi, dan metabolisme normal. Kerusakan DNA ini dapat menyebabkan penuaan dan penyakit.

Namun, kura-kura dan penyu memiliki mekanisme perbaikan DNA yang luar biasa efisien. Mekanisme ini memungkinkan mereka untuk memperbaiki kerusakan DNA dengan cepat dan efektif, sehingga mencegah penuaan dini dan penyakit terkait usia.

Mekanisme Perbaikan DNA yang Luar Biasa

Salah satu faktor kunci yang berkontribusi pada ketahanan DNA kura-kura dan penyu adalah adanya enzim perbaikan DNA yang unik. Enzim ini bekerja seperti tim kecil yang gesit, mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan DNA dengan presisi tinggi.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kura-kura dan penyu memiliki beberapa jenis enzim perbaikan DNA yang tidak ditemukan pada hewan lain. Enzim ini sangat efektif dalam memperbaiki berbagai jenis kerusakan DNA, termasuk kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan radiasi ultraviolet.

Telomer yang Panjang: Menjaga Integritas Genom

Selain enzim perbaikan DNA yang luar biasa, kura-kura dan penyu juga memiliki telomer yang lebih panjang dibandingkan hewan lain. Telomer adalah bagian ujung kromosom yang melindungi DNA dari kerusakan. Seiring waktu, telomer akan memendek setiap kali sel membelah. Ketika telomer menjadi terlalu pendek, sel tidak dapat lagi membelah dan mati.

Kura-kura dan penyu memiliki telomer yang jauh lebih panjang dibandingkan manusia. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjaga integritas genom mereka lebih lama dan menunda proses penuaan.

Dampak pada Penelitian dan Pengobatan

Ketahanan DNA yang luar biasa pada kura-kura dan penyu menawarkan wawasan berharga tentang proses penuaan dan penyakit pada manusia. Studi tentang DNA mereka dapat membantu para ilmuwan mengembangkan terapi baru untuk melawan penuaan dan penyakit terkait usia pada manusia.

Para ilmuwan berharap dengan memahami bagaimana kura-kura dan penyu dapat hidup begitu lama, mereka dapat mengembangkan cara untuk memperpanjang umur manusia dan meningkatkan kualitas hidup di masa tua.

Mekanisme perbaikan DNA yang efisien dan telomer yang panjang memungkinkan mereka untuk menjaga integritas genom mereka dan terhindar dari penuaan dini dan penyakit. Studi tentang DNA mereka dapat membuka jalan bagi pengembangan terapi baru untuk melawan penuaan dan penyakit pada manusia di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun