Mohon tunggu...
Ryan . Noor
Ryan . Noor Mohon Tunggu... -

Praktisi Migas | Traveller | Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meneropong Masa Depan Perminyakan Indonesia

3 September 2010   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dan yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah permasalahan modal. Modal sangat penting bagi kampus sebagai biaya riset dan penelitian. Memang hingga detik ini, kebanyakan soft-product (metode, analisis, atau laporan) yang dihasilkan para calon alumni Teknik Perminyakan masih terkendala dengan keterbatasan data yang dimiliki kampus. Belum lagi alat laboratorium yang sudah usang karena tak diganti sejak lama. Hal ini dimotori kurangnya asupan dana yang disuntikan oleh pihak-pihak yang bersangkutan seperti ikatan alumni, pemerintah, dan industri. Kedepannya, perlu dibentuk  sebuah komitmen jelas antara industri, pemerintah, dan pihak alumni dari Teknik Perminyakan sendiri untuk membangun proses riset dan penelitian yang baik di kampus. Apalagi jika arah riset dari kampus di bidang Teknik Perminyakan sendiri mulai diarahkan pada pembentukan hard-product yang dapat diaplikasikan langsung di lapangan dan bukan lagi hanya konsepsi tertulis diatas kertas saja. Tentunya, modal yang dibutuhkan tidaklah sedikit.

Akhirnya, saya ingin menutup tulisan saya ini dengan kata-kata John Naisbitt dalam salah satu bukunya. Dia mengatakan: “we must learn from the future in precisely the ways we have learned from the past”. Memang benar adanya bahwa kita harus belajar dari masa depan seperti kita belajar dari masa lalu. Masa emas produksi minyak Indonesia memang sudah lewat, tapi disana kita belajar dan menginstropeksi diri kita selama 24 tahun bagaimana cara mengelola minyak dengan baik hingga era kemandirian energi Indonesia itu pernah ada. Memang saat ini kita berada dalam kidung keterbatasan energi nasional kita sehingga mau tidak mau kita telah mengimpor minyak. Masa lalu telah mengajarkan banyak hal pada kita semua, untuk bisa membangun dan mengembangkan dunia petroleum Indonesia. Kita pasti bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun