Mohon tunggu...
Ryan MaulanaAhmad
Ryan MaulanaAhmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Universitas Trunojoyo Madura

Saya Ryan Maulana Ahmad, saya masih menempuh pendidikan S1 Manajemen UTM, dalam perjalanan pendidikan saya masih mengasah skill Editing Video, Copywriting dan Marketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

DIY Thrift Transformations: Gen Z Mengekspresikan Diri dengan Gaya Berpakaian?

22 Desember 2023   05:41 Diperbarui: 22 Desember 2023   06:00 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z, yang lahir antara akhir 1990-an hingga pertengahan 2010-an, memiliki ciri khasnya sendiri dalam mendekati konsep fashion dan konsumsi. Mereka cenderung mencari cara untuk menyatakan diri mereka sendiri secara kreatif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, DIY Thrift Transformations menjadi relevan dan menarik bagi Gen Z dalam beberapa aspek:

1. Self-Expression through Style : Gen Z cenderung mengutamakan ekspresi diri melalui gaya pakaian. Melalui DIY Thrift Transformations, mereka dapat menciptakan pakaian yang benar-benar mencerminkan kepribadian dan nilai-nilai mereka.

2. Sustainability Matters : Generasi Z seringkali sangat peduli terhadap isu-isu lingkungan, termasuk dampak industri fashion terhadap bumi. Dengan mendukung thrift shopping dan melakukan transformasi DIY pada barang-barang secondhand, mereka berpartisipasi dalam gerakan fashion berkelanjutan.

3. Uniqueness and Vintage Appeal : Gen Z sering mencari gaya yang unik dan berbeda. Barang thrifted sering kali memiliki karakter dan sentuhan vintage yang menarik bagi mereka yang ingin tampil beda dari tren fashion masa kini.

4. Digital Sharing and Community Building : Keterlibatan Gen Z di media sosial memungkinkan mereka berbagi ide dan inspirasi DIY Thrift Transformations secara luas. Ini membentuk komunitas online di mana mereka dapat mendukung dan menginspirasi satu sama lain.

5. Economic Awareness : Seiring dengan menghargai keunikan, Gen Z juga menyadari nilai ekonomi. Mereka dapat mendapatkan pakaian dengan harga terjangkau melalui thrift shopping, dan dengan DIY, mereka mengubahnya menjadi karya seni pribadi tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Jadi, DIY Thrift Transformations bukan hanya cara untuk menciptakan gaya pribadi tetapi juga merangkul nilai-nilai yang menjadi perhatian khusus bagi Generasi Z, seperti keberlanjutan, kreativitas, dan keterlibatan dalam komunitas daring.

Sumber :

Grist. (2020). "Gen Z is using thrifting to turn the fashion industry inside out." [grist.org]
Business Insider. (2021). "How the resale market is shaping the future of fashion, from thrift stores to online resale platforms." [businessinsider.com]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun