Mohon tunggu...
Ryan Agusta Wiratma
Ryan Agusta Wiratma Mohon Tunggu... Akuntan - Fresh Graduate

Saya pernah memiliki hobi komputer sejak duduk di Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Serial Cerita "Individu Autis Kuliah di Perguruan Tinggi", Seri-2: Suka Duka Pengalaman Kuliah

15 April 2023   14:01 Diperbarui: 22 April 2023   16:28 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai kawan semua, saya mau melanjutkan cerita tentang "Individu Autis Kuliah di Perguruan Tinggi". Sebelum baca artikel ini silahkan baca artikel Seri-1: Senangnya Diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Jika sudah, silahkan simak kisah berikut ini.

Saat awal semester kedua, saya bersama kembaran saya mendapat dosen pembimbing yang digantikan dari Ibu Murni Winarsih dan Bapak Baharudin yaitu Ibu Siti Nuraini Purnamawati alias Ibu Neni saat isi KRS. Saat awal kuliah, saya menemukan lagi alumni SMA Negeri 44 Jakarta Timur yang kuliah di UNJ berbicara selamat malam padahal siang hari lalu saya menyiram pakai air botol di lantai 1 Gedung Kartini dekat dispenser mengalir tanpa galon sampai basah kepada orang yang mengucapkannya. 

Lalu saya menyampaikannya ke Ibu Neni dan dosen lain di ruang program studi Pendidikan Luar Biasa UNJ. Begitu juga saat minggu ketiga kuliah, saya juga memotret orang yang berbicara anjing yang tidak sesuai artinya yaitu hewan lalu melaporkan ke dosen terkait, terutama mahasiswa seangkatan dan kakak tingkat di kampus yang mulai berbicara tak pantas. 

Begitu pun juga dengan teman dari Fakultas Teknik di Gedung DE Kampus A UNJ yang ketemu di kantin dan wajah yang mirip Armand Maulana, yang mungkin dari Fakultas Ilmu Sosial UNJ yang berbicara "k****l lu a****g gue diludahin" pada saat acara pemutaran film di panggung arena prestasi Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Saya sempat meneruskan untuk memotret orang yang berbicara tak pantas karena melanggar aturan kampus dan memicu perundungan (bullying).

Waktu ujian tengah semester, saya sempat sakit demam lalu menyempatkan waktu ke poliklinik UNJ untuk diperiksa kesehatannya. Waktu menjelang Ramadan 1439H, saya diajak teman-teman KMK SF UNJ untuk mengikuti ziarah dan rekreasi di Kuningan, Jawa Barat dalam rangka acara angkatan. Sebelum ziarah, kumpul di depan Gedung L Kampus A UNJ, tempat berkumpulnya anak KMK SF UNJ. Setelah ikut acara angkatan, tiba-tiba ada yang berbicara tak pantas baik itu di Grup Whatsapp dan Line KMK SF UNJ Angkatan 2017 lalu saya men-screenshot bukti percakapan orang yang berbicara tak pantas dan mengucapkan selamat siang tidak pada padahal masih pagi. 

Lalu, teman di grup itu bilang "aturan mulu, kayak wasit, kaku", lalu saya sampaikan ke dosen juga untuk bukti melakukan perundungan di grup itu. Begitu juga dengan teman-teman satu agama di grup pada saat senda gurau mengajak saya padahal bercanda itu harus sesuai aturan dan etika yang berlaku, terutama Thomas Jordi dari Fakultas Ilmu Olahraga 2017. Pada saat bulan ramadan, saya sempat men-screenshot bukti percakapan orang yang bilang "selamat berbuka puasa" tidak pada waktunya, sehingga saya menyampaikan ke dosen program studi hingga orang tua kami dipanggil ke ruang program studi. 

Pelaku yang bilang buka puasa tidak pada waktunya yaitu Victor Dhimas Handoyo yang merupakan teman satu SMP di SMP Bruderan Purworejo yang kuliah di Pendidikan Jasmani UNJ yang suka mengumpat dan memanggil nama dengan tidak benar sesuai aturan dan standar yang berlaku dari saya. 

Kemudian, papa saya minta keluar dari grup itu karena telah membuat viral UNJ. Lalu, saya sama kembaran saya dan orang tua saya memanggil beberapa teman kampus yang kenal kami berdua di UNJ untuk mengobrol di Ropisbak Pemuda dekat UNJ Rawamangun untuk meminta perdamaian dan maaf untuk menghargai pendapat kami berdua. Usai berdamai, papa kami berdua minta keluar dari grup katolik UNJ baik Whatsapp maupun Line

 Saya sama kembaran saya sempat mengikuti Santa Anna Youth Camp 2018 yang berlangsung selama 3 hari untuk menjaring pertemanan yang lebih baik. Saat berangkat, semua peserta kumpul di gereja Santa Anna Duren Sawit. Tapi, ada yang berkata tak pantas saat bercanda seperti menyebut anjing yang tidak pada hewan. 

Padahal, menyebut hewan itu ada aturannya. Saya pernah kesal sama peserta lain yang berkata tak pantas tersebut. Pelakunya terutama April, cowok yang wajahnya mirip dengan Avi Putra Kurniawan dari teman SMP Bruderan Purworejo. Begitu pun dengan teman baru OMK Santa Anna mengucapkan sahur pada saat sudah selesai adzan subuh, padahal bukan waktunya. Saat presentasi di hari terakhir, saya minta jangan ucapkan selamat pagi padahal sudah siang. Lalu Bang Herman yang mirip Yosi Mokalu dari Project Pop pernah mengungkap perasaan saya saat di UNJ. Saat misa, kembaran saya pengen cepat makan karena lapar, padahal belum misa. Selesai makan langsung persiapan pulang ke gereja.

Menjelang libur lebaran, ada teman-teman KMK yang menegur kembaran saya karena mengajak cewek yang disukainya yaitu Natasha Theodora dari Akutansi UNJ 2016 yaitu Mario Michael dari Pendidikan Jasmani 2017 berkata "Eh lu, jangan kayak gitu. Itu nggak sesuai standar internasional". Seusai libur lebaran 1439H, saya sempat menegur orang yang berbicara masih sama seperti dulu yaitu selamat malam dan selamat pagi padahal siang hari di Fakultas Teknik yakni anak SMA Negeri 44 Jakarta Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun