Mohon tunggu...
Ryan EkaPutra
Ryan EkaPutra Mohon Tunggu... Novelis - Pemuda yang suka menulis

Pemuda sok tau yang ingin berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lewat Bisnis Online, Perempuan Desa Berbicara Kesetaraan

19 Januari 2020   18:05 Diperbarui: 19 Januari 2020   18:07 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang (19/01/2020), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 07 Desa Jambersari, mengadakan Seminar Kewirausahaan. Kegiatan tersebut melibatkan para perempuan desa, di antaranya Ibu Rumah tangga maupun perempuan muda. Dalam kegiatan ini dikhususkan untuk perempuan. 

Lalu mengapa harus perempuan? Pada dasarnya perempuan mempunyai potensi dalam mengembangkan kreativitas maupun karya, namun mereka harus dihadapkan dengan keterbatasan dalam mengurus rumah tangga. Kurangnya wadah dalam menampung kreativitas mereka juga menjadi faktor keterbatasan perempuan. 

Tak pelak, mitos bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi atau berkreasi, karena ujung-ujungnya tetap menjadi penjaga rumah masih mengental dalam  budaya masyarakat desa. 

Di sisi lain, para perempuan yang bekerja di luar rumah, harus dihadapkan dengan pendapatan rendah, kekurangan jaringan juga wadah yang bisa menjadi tempat memasarkan usaha. 

Mayoritas para perempuan yang bekerja di Desa masih menggunakan cara-cara konvensional dalam menjalankan usaha.Berangkat dari permasalahan di atas, maka kelompok KKN 07 mengagendakan acara seminar kewirausahaan melalui usaha (bisnis) online. Ini merupakan salah satu dari program unggulan mereka.  

Acara yang bertempat di balai desa Jambersari tersebut menggandeng Gerakan Pelatihan Usaha Rakyat (Gapura). Adalah Akrab dengan sebutan Gapura Women Will. 

Gerakan yang diinisiasi oleh Google ini, mempunyai tujuan mendorong masyarakat khususnya perempuan, untuk menjalankan usaha secara online (Go Online). 

Terhitung 1,5 juta UKM sudah masuk dalam jejaring online.Thata Paramhita selaku Fasilitator seminar sekaligus owner rezeki mill mengatakan, 43 % pengusaha di Indonesia adalah perempuan, namun hanya berorientasi pada usaha kecil,  sebab mereka dibatasi oleh pekerjaan rumah tangga. Sementara para perempuan yang bekerja di luar rumah,harus pula menerima pekerjaan (beban) ganda. Oleh sebab itu, perempuan perlu melakukan inovasi dalam setiap aktivitas ekonomi mereka. 

Thata, sapaan akrabnya juga menjelaskan bahwa, dengan adanya bisnis online, dapat mempermudah perempuan dalam menyeimbangkan antara mengurus keluarga dan usaha mereka. Ini dikarenakan usaha online bisa dikendalikan dari rumah. 

Usaha tersebut juga bisa menjadi sesuatu yang besar sebab ia menembus batas wilayah, melingkupi wilayah terpelosok sampai kota-kota besar, hingga ke luar negeri. Kelebihan berikutnya juga adalah dapat memberikan manfaat pada orang lain dengan jalan menyediakan pekerjaan untuk mereka.

Dengan adanya beragam kemanfaatan yang bisa didapatkan lewat bisnis online, maka perempuan dapat berdaya dan mandiri secara ekonomi. Paling terpenting adalah, Perempuan dapat menembus batasan gender (konstruksi masyarakat) yang hanya mengekangnya sebagai penjaga dapur dan tungku. Pada akhirnya perempuan dan laki-laki adalah setara dan merdeka, baik dalam fungsinya sebagai makhluk sosial maupun makhluk ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun