Mohon tunggu...
Dzurriyyatul Ilmiyah
Dzurriyyatul Ilmiyah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini/ UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini

11 Desember 2020   13:45 Diperbarui: 11 Desember 2020   13:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan dan pengalaman menjadi penentu dasar perkembangan agama pada anak. Dan apabila seorang anak ketika masa kecilnya tidak memperoleh pendidikan agama serta tidak memiliki pengalaman spiritual, maka ia nanti ketika dewasa sikapnya akan cenderung negatif terhadap agama. Terdapat sedikit kesulitan dalam memberikan pendidikan spiritual  khususnya mereka para orang tua terutama dalam menanamkan rasa ke-Tuhanan dalam diri anak karena usia anak yang tergolong masih sangat muda, selain itu juga karena bagi anak pemikiran tentang tuhan merupakan sesuatu tentang kenyataan luar, dan anak pun ikut merasakan pengalaman yang pahit sekalipun itu tidak seberapa. Dalam usia anak-anak terkadang mereka mendapat pemikiran tentang Tuhan setelah mereka mengingkarinya terlebih dahulu dan penuh keraguan.

 Sebagian besar, ketika memasuki usia antara 3 sampai 4 tahun anak-anak sering mengemukakan pertanyaan yang berkaitan dengan agama seperti: Tuhan itu siapa? Seperti apakah wujudnya? Surga itu dimana dan bagaimana caranya pergi kesana? anak-anak dalam usia tersebut memang memandang alam ini seperti memandang dirinya sendiri belum ada pengertian yang metafisik. Memasuki usia 7 tahun, anak berusaha untuk menerima pemikiran tentang keagungan dan kemuliaan Tuhan sesuai dengan emosinya walaupun cenderung ke perasaan negatif seperti: takut, menentang, dan ragu. Bagi mereka Tuhan itu hidup layaknya seperti kehidupan manusia biasa. Anak-anak memahami sesuatu yang diajarkan kepadanya sesuai dengan kemampuannya untuk memahami batas dalam pengalamannya. Memasuki usia umur diatas 7 tahun, pandangan anak mengenai Tuhan semakin positif dan interaksinya dipenuhi dengan rasa percaya dan rasa aman dan itu sedikit demi sedikit mengurangi akan rasa kegelisahan sert semakin mengetahui rahasianya. Sampai kisaran umur 8 tahun hubungan anak-anak dengan Tuhan ialah hubungan yang individual, hubungan emosional antara dirinya dengan sesuatu yang tidak berwujud, yang dibayangkan dengan cara mereka sendiri. Menurut gambaran psikis pada masa anak-anak, bahwasannya pemikiran mereka tentang Tuhan bukanlah keyakinan sebagaimana yang terdapat dalam diri orang dewasa, melainkan sikap emosi yang lebih dekat pada keperluan jiwa anak.

Perkembangan moral pada anak usia dini

Moral didefinisikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan penerapan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dalam suatu tindakan yang seharusnya dilakukan dalam interaksi sosial.

Tahapan perkembangan moral anak menurut Piaget

Berikut kesimpulan Piaget dalam pengamatannya yang dilakukan pada anak usia 4-12 tahun, bahwa anak melewati dua tahap yang berbeda dari segi pola pikir tentang moralitas, yaitu:

  • Tahap Moralitas Heterogen
    • Tahap pertama dari perkembangan moral yaitu anak usia antara 4-7 tahun yang menunjukkan moralitas heterogen. Cara berpikir anak pada masa ini yaitu bahwa keadilan serta peraturan adalah properti dunia yang tidak bisa diubah dan dikontrol oleh orang. Anak menilai kebenaran atau kebaikan tindakan berdasarkan konsekuensinya, bukan niat dari orang yang melakukan.
  • Tahap Moralitas Otonomi
    • Pada usia 7-10 tahun, anak berada dalam masa transisi dan memperlihatkan sebagian ciri-ciri dari tahap pertama perkembangan moral dan sebagian lagi ciri-ciri dari tahap kedua yakni moralitas otonom. Pada tahap ini anak mulai mengerti dan sadar bahwa peraturan dan hukum dibuat oleh manusia sehingga ketika mereka menilai suatu tindakan, anak terlebih dahulu mempertimbangkan niat dan konsekuensinya. Moralitas muncul karena terjadinya interaksi timbal balik antara anak dengan lingkungannya ketika ia berada.


Tahapan perkembangan moral anak menurut Kohlberg

Kohlberg menekankan bahwa cara berpikir anak tentang moral berkembang dalam beberapa tahapan, diantaranya:

Moralitas Prakonvesional

Merupakan tingkatan terendah dari penalaran moral,  baik dan buruk dalam tingkat ini diinterpretasikan melalui imbalan dan hukuman eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun