Mohon tunggu...
Ahmad Muhtar Wiratama
Ahmad Muhtar Wiratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Masyarakat dan Penulis Amatir dari Rawamangun

Menulis untuk senang-senang... Instagram: @amw.1408

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Milan, Napoli, Inter, dan... Juventus! Menakar Peluang Scudetto Empat Kuda Pacu Serie A Musim Ini

21 Maret 2022   21:13 Diperbarui: 21 Maret 2022   21:15 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadwal sisa Napoli sebenarnya sebelas dua belas dengan Milan, yakni tidak susah-susah amat. Bedanya, jika Milan mendapatkan lawan yang lebih susah di belakang, maka Napoli sudah akan bertemu dengan lawan berat di tiga pertandingan ke depan yakni Atalanta, Fiorentina, dan Roma. Seandainya mereka dapat melalui ketiganya dengan hasil positif dan tidak tertinggal jauh atau malah mendekatkan jarak dengan Milan, maka I Partenopei boleh bermimpi besar membuat bangga almarhum Diego Armando Maradona dengan meraih scudetto pada musim ini, setelah sebelumnya legenda sepak bola tersebut membantu Napoli meraihnya terakhir di musim 1989-1990.

Di atas kertas, Napoli sebenarnya memiliki lini depan dan tengah yang lebih kuat daripada I Rossoneri. Victor Osimhen tetaplah menjadi salah satu striker terbaik di Serie A walaupun dengan koleksi hanya 11 gol di Serie A sejauh ini, statusnya sebagai penyerang mematikan memang sedikit overrated. Tapi Napoli tidak hanya Osimhen seorang. Masih ada Lorenzo Insigne, Dries Mertens, bahkan Hirving Lozano dari sayap yang semuanya cukup mematikan. Sementara dari lini kedua, Elif Elmas, Fabian Ruiz, dan Piotr Zielinski adalah gelandang-gelandang berbahaya dengan koleksi gol yang sudah memasuki angka dua digit di antara ketiganya. Setelah Milan, Napoli adalah unggulan kedua dalam bursa scudetto musim ini. Catatannya juga sama, sekiranya setelah tiga pertandingan ke depan mereka minimal bisa menjaga jarak tetap hanya tiga poin dengan pemuncak klasemen, seketika peluang juara mereka akan langsung membesar setelah itu.

Inter Milan

Jika Napoli memiliki trend burnout yang buruk, maka Inter jauh lebih buruk lagi. Tim sekota Milan ini bahkan memiliki kebiasaan jelek yakni cepat berpuas diri, yang melegenda pada musim 2010/2011 ketika mereka gagal total di semua kompetisi yang dijalani, setelah sebelumnya begitu perkasa dengan meraih treble: Serie A, Liga Champion, dan Copa Italia pada musim 2009/2010. Musim ini sepertinya tidak akan menjadi musimnya Inter semata karena satu hal, yakni karena mereka telah meraih scudetto pada musim sebelumnya. Singkatnya, Inter yang kita lihat pada musim ini adalah tim yang sudah puas, bukan lagi tim yang lapar seperti kemarin.

Padahal dari segi materi pemain, Inter relatif tidak banyak berubah. Benar bahwa mereka kehilangan dua pilar penting dalam diri Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi, namun mereka menemukan pengganti sepadan dengan transfer cerdas Edin Dzeko dan Denzel Dumfries. Itupun masih belum menghitung bonus gratisan yakni gelandang kreatif Hakan Calhanoglu yang menyeberang dari tim sekota. Di sisi lain, setelah kehilangan Donnaruma dan Calhanoglu, Milan hanya mampu mengganti sang kiper terbaik Piala Eropa dengan Maignan yang belum sepenuhnya teruji pada saat itu. Calhanoglu malah tidak dicari penggantinya sama sekali.

Masih kurang bukti bahwa Inter mengalami burnout? Dalam tujuh pertandingan terakhir, Inter hanya mampu meraih tujuh angka, hasil dari dua kekalahan, empat imbang, dan hanya satu kemenangan. Padahal di bulan Januari, Inter masih nyaman di puncak dan sepertinya akan mulus mendapatkan scudetto kedua mereka secara berturut-turut.

Di atas kertas, Inter sebenarnya masih memiliki tim terbaik di Serie A pada musim ini. Lautaro Martinez, Nicolo Barella, serta duet Alessandro Bastoni dan Milan Skriniar adalah pemain terbaik di posisinya masing-masing di Serie A. Karena itu, Inter masih memiliki kans juara yang cukup besar. Syaratnya, mereka harus dapat sesegera mungkin memutus trend penampilan buruk mereka belakangan ini. Jika perlu, pada pertandingan selanjutnya mereka wajib mengalahkan Juventus, selain untuk mendapatkan tiga poin, juga untuk meningkatkan moral pemainnya agar kembali percaya bahwa mereka dapat memenangkan persaingan scudetto pada musim ini. Hal ini sangat mungkin, sebab Inter adalah satu-satunya tim yang memiliki kapasitas untuk mengalahkan semua tim di Serie A. Bisa dibilang, musuh terbesar I Nerazzuri sekarang adalah diri mereka sendiri.

Juventus

Pada musim-musim yang lain, tim di posisi empat dengan ketertinggalan tujuh poin dari pemuncak klasemen dengan delapan pertandingan sisa sudah pasti akan dicoret secara otomatis dari persaingan scudetto. Tapi tidak pada musim ini. Selain karena ketatnya persaingan di papan atas, juga karena tim di posisi empat yang kita maksud adalah Juventus, kolektor 36 gelar juara Serie A yang sembilan di antaranya didapat secara berturut-turut belum lama ini.

Faktanya, Juventus adalah tim dengan penampilan terbaik di Serie A semenjak bulan Desember tahun lalu. Selain belum merasakan kekalahan sejak bulan tersebut, Juventus juga menunjukkan diri sebagai tim yang paling niat untuk memperbaiki penampilan dengan mendatangkan properti terpanas di Serie A dalam diri Dusan Vlahovic dengan nominal uang yang tidak sedikit, yakni 70 juta Euro plus bonus. Di tengah carut marutnya kondisi keuangan tim-tim di Serie A karena pandemi, langkah I Bianconeri yang berani menggelontorkan jumlah uang sebesar itu hanya untuk satu pemain di bulan Januari dapat dipandang sebagai sebuah pernyataan tersendiri.

Seandainya liga dimulai pada bulan Januari, maka sudah pasti Juventus adalah juaranya. Namun, Serie A dimulai pada bulan Agustus tahun lalu, dan Juventus harus membayar mahal start buruk mereka pada awal musim. Hal yang menghalangi Juventus untuk meraih scudetto saat ini semata hanya karena jarak yang sudah cukup jauh dengan pemuncak klasemen. Satu kekalahan dari Inter pada pertandingan Serie A berikutnya sudah cukup untuk memupus harapan juara Si Nyonya Tua. Jika menang, maka persaingan untuk menjadi juara kembali terbuka walaupun harus bergantung pada hasil tim-tim lain. Apapun itu, Juventus setidaknya telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi musim depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun