Meski demikian, meski dengan agama dan kepercayaan yang berbeda kita harus tetap bertoleransi antar sesama, menghargai, kita tidak boleh membedak-bedakan teman yang berbeda agama, ras, suku, dan budaya. Toleransi dapat membantu meminimalisir terjadinya perpecahan persatuan masyarakat, sehingga tercapai kehidupan masyarakat yang tentram.
Dari kegiatan tersebut beberapa hal yang dapat dipelajari dari masyarakat kampung adat desa Cireundeu adalah keaslian dan kerjasama mereka dalam melakukan sesuatu masih tetap terjaga, mereka tetap menjaga kebudayaan yang telah hadir dari nenek moyang mereka.
Selain itu mereka juga sangat menghargai pemberian dari alam, salah satu bentuk penghargaan mereka adalah dengan menjaga, melestarikan, dan menggunakan sesuatu dari alam dengan sebaik-baiknya.Â
Selain dari kegiatan pemberian dan penerimaan materi mengenai sunda wiwitan, para mahasiswa inbound UPI juga melakukan hiking bersama menuju puncak salam dengan beberapa orang pemandu yang merupakan masyarakat kampung ada cireundeu.Â
Setelah kegiatan hiking, dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan mengonsumsi makanan pokok masyarakat kampung adat desa Cireundeu yaitu rasi singkong. Sebuah makanan pokok pengganti nasi beras yang terbuat dari olahan singkong yang kemudian dapat dijadikan sebagai nasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H