Mohon tunggu...
R Wijaya
R Wijaya Mohon Tunggu... Petani - Founder Sekolah Petani Masa Depan GPA

Future Farner @GPA Katulampa Bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petani dan Peneliti Pertanian

7 Juli 2024   14:42 Diperbarui: 7 Juli 2024   14:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, para petani harus mulai aktif mengakses hasil-hasil penelitian, dan belajar menggunakannya. Kita harus keluar dari perasaan ' tidak ahli dan kompeten' karena kita sebenarnya adalah 'Ahli nya ahli' atas kebun kita sendiri. Kita harus jadikan kebun kita sebagai fasilitas riset kita dan kita harus confident bahwa kita adalah  Petani Riset dan jika ditanya Gimana dengan metodologinya, jawaban kita cukup sederhana, riset ku adalah riset petani: aku menanam, aku mengamati, aku tarik kesimpulan bahwa setelah berkali-kali menanam varietas ini atau menggunakan  teknologi ini, yang terbukti paling efisien, paling murah, paling produktif dan paling aman adalah yang Ini!

Mungkin kesimpulan kita tidak sama dengan petani lain di kebun yang lain, karena kondisi agriklimat dan agro ekonomi mereka berbeda. Tapi atas kebun kita, Seharusnya, kita adalah 'Ahlinya Ahli'.

Itu sebabnya, saya suka prinsip-prinsip yang diajarkan Youngsang Cho Pendiri gerakan pertanian JADAM, karena dia mengatakan tidak boleh ada monopoli pengetahuan. Ya saya setuju bahwa pengetahuan tidak untuk dimonopoli dalam menara gading hanya untuk membuat kita yang lain merasa tidak tahu.
Sudah waktunya, Peneliti dan Petani Indonesia duduk satu meja dalam sinergi.

Oh, ya sebelum saya akhiri, mengenai IPB, saya tidak 100% bersama Pak Wayan untuk menunggu IPB. Kita tidak boleh menanggungkan beban ini hanya kepada IPB hanya karena Sukarno pernah berpesan Tentang Penyediaan Pangan melalui Kampus ini.
Meskipun setuju dengan data Pak Wayan bahwa banyak sekali teman2 saya alumni IPB berkiprah di perbankan ( dan asuransi), tetapi saya masih melihat ada sebagian yang memilih jalur membangun pertanian dengan menjadi praktisi pertanian dan penyuluh Pertanian, dan saya Mengenal beberapa dari mereka, tersebar di berbagai daerah.

Semua fakultas pertanian di negeri ini ikut bertanggung jawab atas penyediaan SDM pertanian dan bangkitnya petani milenial kita,
Meskipun, setelah membaca sejarah,
IPB banyak diberikan kesempatan untuk mengirimkan Menteri pertanian dan para staf ahli menteri, maka selayaknya dia menjadi kakak sulung yang wajib mengambil porsi lebih besar. Jadi doa saya, semoga segera ada wakil petani seperti Pak Wayan ini yang akan duduk menjadi anggota atau Ketua Majelis Wali Amanat IPB, yang akan turut memberikan arah kontribusi IPB dari sisi petani di akar umput pertanian.
Sayangnya, saya tidak punya hak suara dalam pemilihan MWA IPB, karena saya hanya suami dari seorang alumni IPB saja.
Itu sebabnya, saya hanya berdoa dan menulis pandangan ini. Semoga berguna untuk mencerahkan kita semua.

Bogor,  16 Desember 2022
Salam Petani Masa Depan
Dari Katulampa Bogor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun