Mohon tunggu...
R Valentinus Biaggi
R Valentinus Biaggi Mohon Tunggu... Lainnya - RV Biaggi

Yogyakarta - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Malam yang Luar Biasa di Maguwoharjo! Indonesia Angkat Piala!

14 Agustus 2022   15:40 Diperbarui: 14 Agustus 2022   16:07 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram @pssi

Tangisan haru dan bahagia dari punggawa Garuda Muda setelah wasit meniupkan peluit panjang  pertandingan final AFF U-16 Boys Championship 2022. Papan skor menunjukan kedudukan 0-1 kemenangan Indonesia atas Vietnam, juga menjadi kemenangan berulang Indonesia atas Vietnam di turnamen ini. 

Sedikit cerita flashback, berawal dari salah satu kawan yang membagikan berita di grup Whatsapp bahwa timnas U-16 akan bermain di Stadion Maguwoharjo dalam turnamen AFF U-16 Boys Championship. Dibagikannya postingan tersebut diikuti ajakan nyetadion timnas day. 

Tiket yang harganya di atas harga normal pertandingan di Stadion Maguwoharjo harus pilih-pilih mana yang sekiranya seru untuk di tonton. Saat itu, Indonesia tergabung dalam Grup A lawannya adalah Filipina, Singapura dan Vietnam. Lewat percakapan kecil-kecilan diputuskan hadir saat melawan Vietnam, mengingat pertandingan di kelompok usia lainnya juga berlangsung seru dan 'panas'. 

Timnas U-16 kali ini sangat menarik, penulis tak memiliki modal pengetahuan siapa saja pemainnya, berbeda saat era si kembar Bagas dan Bagus yang dilatih Fakhri Husaeni tahun 2018. Saat itu anak asuhan Fakhri Husaeni sempat juara Jenesys Cup setelah menang 1-0 atas Jepang lewat gol Rendi Juliansyah, beberapa pemain juga sudah dikenal seperti Hamsa Lestaluhu, ataupun Rendi Juliansyah sendiri. 

Rasa ingin tahu penulis berujung melihat beberapa media yang memberitakan pemain, menarik karena diisi nama-nama bintang dunia seperti Kaka, Crespo, Zidan dan Figo. Sayang, tak banyak juga yang memberitakan.

 Beruntung pertandingan disiarkan secara langsung oleh Indosiar, ditambah duet komentator spesialis timnas Valentino 'Jebret' dan bung Kusnaeni yang menemani jalannya pertandingan, sehingga penulis mulai mengetahui Arkhan Kaka anak dari legenda timnas yakni Purwanto, Achmad Zidan pemain asli Daerah Istimewa Yogyakarta juga pemain PSS Sleman U-16 dan siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, Muhammad Iqbal Gwijangge anak Papua yang lahir di Sumedang, Jawa Barat atau Andrika Fathir Rahman sang kiper yang ternyata anak dari Paspamres (Pasukan Pengamanan Presiden).

Dua pertandingan awal yang luar biasa, dengan menyapu bersih kemenangan bahkan mencetak 11 gol tanpa kebobolan. Hari yang dinanti, pertandingan terakhir di fase grup melawan Vietnam. Tiket tribun timur Maguwoharjo sudah di tangan, penulis mengajak beberapa kawan karena saat itu ada potongan harga tiket jika membeli 5 sekaligus. 

Singkatnya, malam itu dimenangkan Indonesia 2-1 lewat epic comeback, setelah sebelumnya Vietnam cetak gol lewat pinalti hasil diving yang begitu cantik membuat wasit terpesona kala itu. Babak ke-2 milik Indonesia, karena 2 gol disarangkan lewat Arkhan Kaka dan Nabil Asyura. 

Keluar dari Stadion dengan semangat SEMIFINAL KAMI DATANG! Karena perut mulai keroncongan lantas bergegas makan malam. Sambil menunggu masakan matang, penulis dan kawan-kawannya menganalisis secara 'sok tau' dan diikuti dengan ajakan nonton lagi di partai Final. 

Di tengah santap malam, timbul 2 pandangan yakni keyakinan dan ketidakyakinan Indonesia bisa masuk final. Malam itu usai, Indonesia menghadapi Myanmar di Semifinal.  

Pertahanan grendel, parkis bus, parkir pesawat, apapun sebutannya menjadi strategi Myanmar di semifinal saat menghadapi Indonesia. Akhirnya skor 1-1 pertandingan harus dilanjutkan pada tendangan pinalti. Tegang, terekspresikan penulis dengan memegang erat guling yang ada di depan tv. 

Namun, semua berubah teriakan saat Andrika bisa menahan satu tendangan pinalti. Akhirnya Indonesia melangkah ke final, bergegas grup whatsapp kawan-kawan ramai, "GAS FINAL!", sebagai ajakan untuk melihat Indonesia di Final. Partai Final AFF U-16 Boys Championship 2022 mempertemukan pertandingan ulangan antara Indonesia dan Vietnam. 

Kamis 11 Agustus 2022, atau sehari sebelum pertandingan bergegas penulis memesan 4 tiket tribun utara. Berpindah pandangan yang tadinya dari sudut timur menjadi sudut utara, bukan ingin berpindah sisi menonton melainkan murni harga tiket yang naik pasca pertandingan Indonesia lolos ke semifinal. 

Tak menjadi masalah bagi penulis dan kawan-kawan, apapun demi mendukung Indonesia. Langkah membeli tiket H-1 sangat tepat karena Kamis petang sudah tak tersisa satupun tiket, termasuk salah seorang kawan tak mendapat tiket. 

Hari pertandingan, memilih berangkat lebih awal mencegah antrean panjang menuju spiral Stadion Maguwoharjo. Menyempatkan mencopot bendera Merah Putih yang sudah terpasang di rumah, lalu baru kemudian berangkat ke stadion. 

Pukul 18.15 WIB sudah berada di area Stadion Maguwoharjo padahal pertandingan mulai pukul 20.00 WIB. Sisi tribun masih cenderung sepi, tetapi justru dapat memilih sisi terbaik yang diinginkan. Kurang lebih 2 jam dihabiskan dengan membeli jajanan andalan Stadion Maguwoharjo yakni arem-arem dan tahu goreng, diikuti obrolan pre match layaknya pengamat sepak bola di tv. 

Pukul 19.50 WIB kedua tim memasuki lapangan diiringi oleh anthem federasi dan bendera masing-masing negara. Merinding, saat Indonesia Raya dikumandangkan. Menurut panitia ada 22 ribu penonton, namun penulis tak yakin, bisa jadi 30 ribu penonton yang hadir saat itu bersama-sama menyanyikan Indonesia Raya. 

Bendera yang sudah dibawa dari rumah juga dibuka lebar-lebar bersama nyanyian lagu kebangsaan. Seperti biasa, penonton selalu berteriak "INDONESIA!! INDONESIA!!" diikuti dengan suara perkusi setelah lagu kebangsaan selesai. 

Kick off dimulai penonton mulai bersorak dan tepuk tangan. Teriakan lantang untuk Indonesia "AYO KAKA! AYO NABIL! AYO FIGO!", dan tiap Vietnam membawa bola serentak berteriak "BOOO!" berharap mental mereka goyah. Awal yang sulit bagi kedua tim, salah pasing dan kontrol bola tak terhitung jumlahnya baik Vietnam maupun Indonesia. 

Setidaknya 35 menit Indonesia mulai bisa menguasai bola dengan nyaman. Memasuki menit ke-40 Vietnam cukup banyak melakukan tekanan, Nguyen Cong Puong 'jendral' lapangan tengah membuat Vietnam dapat membangun serangan yang cukup rapi. 

Sempat was-was karena 2 pertandingan terakhir Indonesia kebobolan setelah menit ke-40. Namun, malam itu justru berbalik. Tambahan waktu yang hanya 2 menit dimaksimalkan Indonesia. 

Nabil Ashura sang top skor Indonesia dengan 4 gol membawa bola dari sisi kanan, Ridzar Subagja membuka ruang melakukan overlap di sisi kanan dan bola diumpan kepadanya yang lalu memberikan cutback pada Kafiatur yang berdiri bebas, sedikit caping ke kiri dan tembakan ke sudut kiri atas gawang Vietnam membuat skor menjadi 1-0 untuk Indonesia. 

Para pemain menuju tribun utara tempat penulis dan kawan-kawannya ada untuk merayakan gol tersebut. "SIAPA KITA? INDONESIA" begitu yang dikatakan bung Valentino 'Jebret' yang direspon bung Kusnaeni setelah gol tersebut. Gol yang kemudian mengakhiri babak pertama. 

Babak ke-2 dimulai, babak di mana membuat jantung selalu berdebar. Karenanya, Vietnam selalu mengancam gawang Indonesia. Tak seperti babak pertama, babak ke-2 Indonesia tak punya banyak peluang dan mengandalkan serangan balik. 

Serangan balik diokrestrai Crespo yang masuk menggantikan Zidan dan mengandalkan kecepatan Arkhan Kaka, Riski Afrisal dan Nabil Ashura. Serangan balik selalu gagal karena Vietnam mengantisipasi dengan cara melanggar, resiko tersebut dipilih Vietnam walau harus banyak menerima kartu kuning. Tegang, membuat penulis berkali-kali melihat waktu yang terasa sangat lama. Seperti sudah melewati 10 menit padahal baru 2 menit. 

Waktu menunjukan menit ke-80, pemain Indonesia mulai berjatuhan dengan alasan kram. Pelatih Vietnam jengkel dan protes keras terhadap wasit, berbuah kartu merah untuk pelatih Vietnam Nguyen Quoc Tuan. Kartu merah dari pelatih Vietnam juga membuat anak asuhnya tidak bisa mengontrol emosi. 

Riski Afrisal mencoba mengulur waktu dengan membuang bola direspon dengan dorongan oleh Nguyen Cong Puong. Serentak pemain kedua tim dan suporter juga emosi melihat hal tersebut, lemparan dari sisi utara dan timur tribun menghujani pemain Vietnam. 

Hujan mulai turun, dan menit akan usai, namun semangat para penonton tidak usai. Tambahan waktu 5 menit, membuat penulis merespon "ADUH!". Tersisa menit-menit akhir penonton sudah bernyanyi "Champione.... Champione....Ooooo!". 

Sepak pojok terakhir untuk Vietnam, kiper Pham Dinh Hai ikut maju ke kotak pinalti. Bola dihalau, dan.... peluit panjang diikuti sorak dari penonton "JUARA!!! JUARA!!!". Berbagai respon dari pemain, ada yang berlari-lari kegirangan, ada yang menangis terharu, ada yang bersyukur. 

Seusai pertandingan, dan sebelum pemberian piala para pemain dan pelatih membuat lingkaran di tengah lapangan dan menyanyikan lagu Tanah Air. Bait pertama, "Tanah Air...Ku Tidak Kulupakan" langsung membuat merinding penulis, beberapa penonton lainnya juga ikut menangis. 

Setelahnya, pemain kembali memasuki lorong dan pangung mulai disiapkan panitia. Dalam persiapan yang kurang lebih 10 menit, penonton tetap memadati tribun menolak untuk pulang terlebih dahulu. Penonton terdiam hingga kemudian applause untuk Muhammad Iqbal Gwijangge yang menjadi pemain terbaik dalam turnamen. 

Penonton kembali bersorak kala piala kembali diangkat oleh Muhammad Iqbal Gwijangge yang juga menjadi kapten tim. Semakin terharu saat para pemain berputar ketiap sudut tribun, diikuti keluarga mereka yang hadir langsung di stadion. 

Semua penonton keluar stadion dengan suasana pesta akan kemenangan. Kemenangan ini untuk Indonesia, juga sebagai kado HUT ke-77 Republik Indonesia.

Bima Sakti pelatih timnas Indonesia U-16. Sumber : Instagram @pssi
Bima Sakti pelatih timnas Indonesia U-16. Sumber : Instagram @pssi

Terimakasih Bima Sakti,

Terimakasih Garuda Muda, 

Jangan mudah puas,

Jangan jumawa,

Terus berproses,

INDONESIA JUARA!

Penulis : RV Biaggi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun