Mohon tunggu...
Moh Zidni Ilman Nafia
Moh Zidni Ilman Nafia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengaitkan Peristiwa Gempa Bumi dengan Al-Qur'an

9 Desember 2022   18:45 Diperbarui: 9 Desember 2022   18:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, salah satu wilayah di Indonesia yaitu Cianjur mengalami gempa bumi yang cukup besar hingga menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Ini bukan pertama kalinya Indonesia mengalami gempa kuat karena Indonesia adalah negara seismik.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi adalah peristiwa di mana bumi bergetar akibat pelepasan energi secara tiba-tiba, ditandai dengan pecahnya lapisan batuan di kerak bumi.

Secara sederhana, gempa bumi adalah getaran kuat yang terjadi akibat pergerakan lapisan terluar bumi di permukaan bumi. Jadi saat merasakan bumi bergetar saat terjadi gempa, itu karena dua lempeng tektonik tiba-tiba bergerak dan menyebabkan retakan.

Pada prinsipnya tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti kapan gempa akan terjadi. Gempa bumi adalah getaran yang disebabkan oleh beberapa faktor alam. BMKG hanya dapat memprediksi dan memberikan peringatan dini saat terjadi atau sedang terjadi gempa bumi. Selebihnya yang mengetahui hanya Allah yang maha kuasa. Sebagaimana Firman Allah SWT didalam Al-Quran surat Al Hadid ayat 22 :

 

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
 
Lalu bagaimana gempa bumi bisa terjadi? Bumi terdiri dari empat lapisan dasar: kerak padat, mantel hangat, hampir padat, inti luar cair, dan inti dalam padat. Kemudian lapisan kerak dan mantel atas yang padat ini dapat membentuk suatu wilayah yang disebut litosfer.

Litosfer sendiri terdiri dari lempeng tektonik. Saat lempeng tektonik terus bergerak tanpa putus, hal itu dapat memberi tekanan pada Bumi. Tekanan berlebih ini menyebabkan retakan yang disebut cacat.

Saat lempeng tektonik bergerak, bisa juga terjadi pergerakan patahan. Gempa bumi dapat terjadi ketika kerak bumi tiba-tiba bergerak di sepanjang patahan. Biasanya, getaran paling kuat terjadi di dekat pusat gempa, tetapi dapat dirasakan ratusan atau ribuan kilometer jauhnya dari pusat gempa.

Gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi disebut gempa tektonik. Ini adalah salah satu penyebab paling umum dari gempa bumi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng. Semakin besar tekanan, semakin tepi lempeng tidak dapat ditahan sehingga terjadi gempa. Besarnya tekanan tersebut sudah tercantum didalam Al-Qur'an : 

 

Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat

Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun