Mohon tunggu...
Rut sw
Rut sw Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga, Penulis, Pengamat Sosial Budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha melejitkan potensi dan minat menulis untuk meraih pahala jariyah dan mengubah dunia dengan aksara

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sejahtera untuk Rakyat, Peka untuk Pemimpin

22 Oktober 2020   16:37 Diperbarui: 22 Oktober 2020   16:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi A leader. Foto : istockphoto.com

Sebab banyaknya pengangguran akibat gelombang PHK memunculkan peningkatan kriminal yang makin meringankan kondisi. Di sisi lain pandemi belum pasti kapan berhenti, namun di sisi lain rakyat makin tak menemukan solusi.

Dalam Islam, kesejahteraan menjadi kewajiban yang harus diwujudkan oleh negara. Standar kesejahteraan juga bukan hanya upah yang tinggi dan sesuai dengan taraf hidup rakyatnya. 

Ini hanyalah pemikiran kapitalis, namun dalam Islam kesejahteraan adalah jika individu perindividu mudah mendapatkan pekerjaan sehingga sebagai kepala keluarga ( dimana syariat sudah membebankan kewajiban itu padanya) akan mampu menafkahi anggota keluarganya dengan makruf.

Sementara kesehatan, pendidikan, keamanan dan pergaulan yang baik ditanggung oleh negara dengan pembiayaan dari Baitul Mal. Darimana asal pendapatan Baitul Mal sehingga bisa membiayai biaya operasional dan kemudian menjamin ketersediaannya bagi rakyat? Yaitu dari sistem pengelolaan kepemilikan negara dan umum. Hal inilah yang tidak ada hari ini.

Undang-undang yang dikeluarkan pemerintah justru menyuburkan investor asing mengelola (baca: eksploitasi) berbagai kantong sumber daya alam negri ini.  Sebagai contoh mudah, berapa yang akan mampu dihasilkan negara dari pengelolaan PT Freeport dari hasil tambangnya. 

Dan dari penelitian terbaru, ternyata gunung Grasberg dimana perusahaan Amerika ini telah beroperasi puluhan tahun bukan hanya emas yang menjadi hasil utamanya, tapi juga ada tembaga, perak dan bahan tambang lain.

Di tahun 2018 produsi tambang Freeport sekitar 210 ribu ton ore per hari kosentrat. Senior Manager Mill Concentrating PT Freeport Indonesia, Eko Purnomo menjelaskan jika dalam konsentrat tersebut memiliki kandungan tembaga, emas dan perak. 

Hanya tiga komoditas ini yang memiliki nilai ekonomis. "Jadi setiap hari kita mampu produksi ore itu sekitar 210 ribu ton dengan kapasitas terpasang kita 240 ribu ton. Di setiap 1 ton ore itu ada kandungan emas sekitar 1 gram," kata dia di Tembagapura (liputan6.com, 19/8/2018).

Jika semua dikelola negara dan dipergunakan untuk kemaslahatan rakyat, akan ada berapa rumah sakit yang bisa dibangun, sekolah, laboratorium, pemukiman yang layak dan lain sebagainya? 

Tak hanya itu, makna sejahtera hakiki dengan pengaturan yang berasal dari manusia hingga kapanpun tak akan tercapai, sebab, hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk manusia.

"Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(QS. Al Baqarah: 216). Wallahu a' lam bish showab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun