Mohon tunggu...
Rut sw
Rut sw Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga, Penulis, Pengamat Sosial Budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha melejitkan potensi dan minat menulis untuk meraih pahala jariyah dan mengubah dunia dengan aksara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taddabur Alam Tak Halangi Berhijab Syar'i

2 Februari 2020   18:46 Diperbarui: 2 Februari 2020   18:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen Pribadi

Bromo tak pernah kehilangan pesona di hati kami. Meskipun sudah berkali-kali mengunjunginya, tak pernah hadir rasa bosan. Allah seakan selalu punya cara menampilkan eksotisnya setiap kali kami berkunjung. Tak pernah kehabisan ide, setiap lekuknya, pasirnya, hawa dinginnya bahkan hingga sorotan mentari hangatnya. Masyaallah.

Namun sayang, masih banyak yang niatnya Taddabur Alam namun justru menabrak hukum yang wajib. Ya, Taddabur mubah, menutup aurat wajib.

Ribet itu kata yang pertama terpikir. Umum memang. Sebab wisata perhubungan memang beda, eksotisnya baru bisa dinikmati setelah berjuang dulu. Maka bagi pendaki kawakan, motto mereka setiap kali mendaki adalah nikmati perjalannya, bukan cepat sampai cepat turun.

Bagi muslimah, tak ada halangan jika ingin melihat keindahan alam, termasuk gunung, sebab itu adalah bagian dari karunia Allah. Hanya saja perlu diperhatikan hukum syariatnya, sebab muslimah memiliki dua kehidupan, yaitu khusus dan umum. Dimana masing-masing ada batasannya.

Bagi mereka yang hari ini menyemarakkan gerakan NO HIJAB, bisa jadi tak memahami keistimewaan ini. Mereka hanya melihat dari sisi luarnya saja( baca: keribetannya) tanpa mendalami makna mengapa Allah perintahkan demikian.

Mereka berkata-kata tanpa dalil, berupaya memadamkan cahaya kebenaran Allah, tapi lihat saja, pasukan Allah tak pernah tinggal diam. Tinggal menunggu komando dari Sang Pemilik Kuasa maka kekuatan manusia sebesar apapun berantakan.

Dan prinsipnya, semua persoalan pasti ada solusinya. Tinggal kita upayakan solusi itu berasal dari mana, akarnya dari Wahyu atau dari kejeniusan manusia saja. Sebab, faktanya, jika kita salah mengambil dasar berpikir dan berprilaku justru akan menjerumuskan kita sendiri ke dalam jurang kepedihan. Berakhir dengan azab yang pedih.

Maka, agar Taddabur menjadi lebih berkah. Kita mendapatkan relaksasi jiwa sehingga lebih mendekat kepada Allah juga mendapat Ridha Allah sebab ketaataan kita tak goyah karena urusan dunia. Wajib hukumnya untuk terus menerus menjaga ketakwaan dimanapun berada.

Dan berjilbab tak membatasi gerak muslimah, asalkan dipersiapkan dengan baik. Ada banyak cara mengatasi kemungkinan-kemungkinan kesulitan yang muncul jika lebih dulu hati dipersiapkan. Madep manteb kepada Allah, lillahi taallah. Insyaallah, banyak benefit yang akan kita peroleh. Wallahu a'lam bish-showwab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun