Mohon tunggu...
Rutma Parningotan
Rutma Parningotan Mohon Tunggu... Guru - Sociology's Teacher

Give thanks. Channel YouTube: Rutma Parningotan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelompok Sosial

23 Juli 2024   09:23 Diperbarui: 11 Agustus 2024   18:17 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang Lingkup: KELOMPOK SOSIAL
Materi: Hakikat Kelompok Sosial
Tujuan Pembelajaran: peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep kelompok sosial dan pengelompokan sosial.

*) PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL

Pernahkah kalian memikirkan kalau penduduk bumi ini hanya kalian saja? Apakah kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain? Bagaimana rasanya hidup sendiri? Bisa tidak ya?
Jawabannya tentu tidak bisa. Sejak manusia dilahirkan, manusia memiliki hasrat atau kebutuhan pokok bagi kehidupannya, yaitu: keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya dan keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam. Kita sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bantuan orang lain di kehidupan kita sehari-hari. Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut dengan Kelompok Sosial. Itulah alasannya mengapa manusia membentuk kelompok sosial.

Para sosiolog juga memaparkan mengenai kelompok sosial:

Mayor Polak mengatakan kelompok sosial yaitu sejumlah orang yang satu sama lain memiliki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memahami kepentingan bersama. Menurut Rolland L. Warren, Kelompok sosial terdiri atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan. Jadi, dapat disimpulkan kelompok sosial merupakan sekumpulan individu yang melakukan hubungan sosial dan saling berinteraksi untuk menciptakan kesadaran dalam diri masing-masing sebagai anggota kelompok.

*) SYARAT dan CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL

Robert K. Merton menyebutkan ada 3 syarat kelompok sosial, yaitu:

  • Kelompok sosial harus memiliki pola interaksi, artinya setiap individu yang tergabung dalam kelompok tersebut secara kontinu harus melakukan hubungan interaksi atau komunikasi.
  • Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok. Maksud dari kata mendefisinikan adalah dia mengakui bahwa dirinya adalah bagian dari salah satu kelompok. Contohnya adalah bahwa kalian adalah siswa SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda.
  • Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok. Setelah kita mengakui maka kitapun diakui oleh warga lain sebagai bagian dari kelompok tersebut. Buktinya adalah kalian memiliki kartu tanda identitas siswa SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda.

Sedangkan ciri-ciri kelompok sosial adalah:

  • Kelompok sosial adalah satu kesatuan yang nyata, dapat dikenal, dan dapat dibedakan kelompok sosial lainnya. Artinya setiap kelompok sosial itu memiliki identitas atau tanda pengenal. Contohnya adalah seperti SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda yang memiliki lambang atau logo sekolah.
  • Setiap anggota kelompok sosial merasa memiliki kepentingan yang sama dan mempertahankan nilai-nilai hidup yang sama. Artinya setiap anggota kelompok sosial itu mempertahankan nilai-nilai hidup yang sudah diwariskan secara turun temurun. Contohnya adalah Visi -- Misi SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda yang selama ini sudah diwariskan dan dipertahankan nilai-nilainya.
  • Setiap kelompok sosial memiliki struktur sosial karena terdiri dari individu yang saling terkait satu sama lain berdasarkan status dan perannya. Apa saja status dan peran? Status adalah kedudukan seseorang dalam sebuah kelompok. Sedangkan peran adalah harapan orang lain terhadap status kita. Contohnya adalah kalian adalah dengan status di SMA Katolik Santo Fransiskus Assisi Samarinda sebagai siswa artinya peran itu adalah harapan orang lain terhadap seorang siswa itu seperti apa.
  • Tiap anggota kelompok sosial memiliki norma kelakuan yang mengatur peran anggotanya. Artinya setiap peran yang ada dalam setiap struktur itu diatur oleh norma (tata aturan kelakuan yang sifatnya nyata/real) yang diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Misalnya kalau disekolah dalam bentuk tata tertib, buku pribadi/poin.

Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut.

  • Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok.
  • Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain.
  • Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota.
  • Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama.
  • Memiliki sistem dan proses.


*) PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL

Bruce Tuckman menyebutkan terdapat lima tahap dalam proses pembentukan dan perkembangan kelompok, yaitu: Forming, Storming, Norming, Performing, dan Adjourning.
Pada tahap forming, para anggota kelompok masih saling mempelajari perilaku satu sama lain dan tugas-tugas yang harus dilakukan. Anggota kelompok mencari sosok yang dianggap memiliki jiwa kepemimpinan. Pada tahap storming, terjadi persaingan dan konflik antaranggota yang saling mempertahankan pendapatnya. Terjadi penolakan-penolakan dari anggota kelompok terhadap batasan, tugas, dan tujuan. Pada tahap norming, terjadi konsensus atau kesepakatan dalam kelompok. Komunikasi antaranggota mulai membaik sehingga tercapai kesepakatan tentang tujuan dan peraturan dalam kelompok. Pada tahap performing, sudah terjalin rasa kebersamaan dan kepercayaan. Seluruh anggota kelompok sudah melakukan tugas dan fungsinya secara penuh. Tahap adjourning, berlaku secara khusus pada kelompok yang dibentuk untuk tujuan jangka pendek. Pada saat tujuan sudah tercapai, kelompok akan dibubarkan.

*) FAKTOR PEMBENTUK KELOMPOK SOSIAL

Dalam kaitannya dengan proses pembentukan kelompok sosial, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab pembentukan kelompok sosial sebagai berikut: kepentingan yang sama, pertalian darah atau keturunan yang sama, dan daerah atau wilayah yang sama.

*) JENIS-JENIS KELOMPOK SOSIAL

  • Émile Durkheim: Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik
  • Ferdinand Tonnies: Paguyuban dan Patembayan
  • Charles H. Cooley dan Ellsworth Faris: Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
  • William G. Sumner: In-group dan Out-group
  • Robert K. Merton: Membership group dan Reference group
  • Kelompok formal dan informal
  • Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun