Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) adalah sebuah inovasi yang diibuat oleh Kemendikbudristek dan diluncurkan sebuah kebijakan untuk mendorong mahasiswa agar dapat menguasai berbagai keilmuan untuk menghasilkan lulusan yang lebih relevan dan menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja.Salah satu program unggulan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang termasuk bagian dari MBKM adalah Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dan meningkatkan pemahaman mahasiswa pada keberagaman suku,agama,ras,dan antargolongan (SARA).
Merdeka Belajar dan Kampus Mengajar(MBKM) memberikan manfaat yang cukup besar bagi mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka(PMM) tersebut yaitu mahasiswa mendapat suasana dan pengalaman belajar yang baru.Hal ini karena adanya perbedaan sistem belajar dengan kampus asalnya.Selain itu,manfaatnya juga dapat menambah relasi dengan mahasiswa dari berbagai daerah yang berbeda budaya,suku,agama dan ras. Dalam hal ini mahasiswa bukan hanya memperluas pertemanan tetapi menjalin relasi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan dapat menjadi pengalaman yang memperkaya dan membuka wawasan dimasa perkuliahan mahasiswa  serta memahami dan menghargai budaya yang berbeda.Mahasiswa tersebut juga belajar budaya baru diprogram Pertukaran Mahasiswa Merdeka(PMM)dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal keberagaman budaya nusantara melalui kurikulum Modal Nusantara.Acara ini dibawakan oleh mahasiswa yang mengikuti PMM untuk memperkenalkan budaya daerah mereka masing masing.Selain itu,program ini memberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Modul Nusantara yang melibatkan kunjungan ke tempat tempat wisata yang terdapat didaerah tersebut.Melalui program ini,mahasiswa dapat menikmati pengetahuan akademis dan pengalaman budaya serta persahabatan antara mahasiswa dari berbagai penjuru nusantara.
Adapun tantangan yang dihadapi yaitu dalam menyesuaikan diri ditempat baru yang memang tidak mudah.Ada banyak rintangan yang harus dihadapi, seperti perbedaan budaya, suku, agama, ras, kebiasaan baru yang berbeda,dan lingkungan yang asing,biaya hidup juga mungkin dapat menjadi tantangan dimana biaya hidup di luar kota mungkin lebih tinggi daripada di kota asal ada juga beberapa mahasiswa mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan dukungan dari universitas asal mereka selama mengikuti program PMM.
Selain itu, keterbatasan bahasa juga merupakan proses adaptasi yang dijalani peserta PMM dimana mahasiswa yang mengikuti PMM sering menggunakan bahasa daerahnya, mungkin kesulitan dalam memahami bahasa satu sama lain,sehingga mahasiswa perlu mempersiapkan diri dengan baik.
Penting bagi mahasiswa PMM-MBKM untuk memahami manfaat dan tantangan yang terkait dengan program yang dijalani mereka.Dengan mengidentifikasi tantangan potensial dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tantangan tersebut,mahasiswa dapat memaksimalkan manfaat dari program yang diajalani.Dengan bekerja keras, tekad,dan dukungan, mahasiswa PMM dapat mencapai kesuksesan di bidang mereka dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.
Â
