Pembelajaran dalam modul ini dilakukan secara interaktif, praktis, dan berkelompok. Setiap pertemuan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai teori terkait komponen dan pemrograman, diikuti dengan kegiatan hands-on di mana siswa merakit dan memprogram robot mereka sendiri. Melalui eksperimen dan ujicoba langsung, siswa akan semakin memahami cara kerja robot dan bagaimana mereka dapat mengontrolnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Setiap sesi juga diakhiri dengan diskusi kelompok, di mana siswa berbagi pengalaman dan saling memberikan masukan tentang solusi yang telah mereka coba. Dengan demikian, pembelajaran berlangsung secara kolaboratif dan siswa dapat belajar dari satu sama lain.
Metode dan Konsep Pengajaran
Modul ajar ini menggunakan pendekatan Problem-Based Learning (PBL) dan Team-Based Learning (TBL) yang sangat efektif untuk membangun keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kerja tim.
Problem-Based Learning (PBL):Â Siswa diberikan tantangan atau kasus nyata yang harus diselesaikan melalui pemrograman robot. Dalam pendekatan ini, siswa tidak hanya diberi pengetahuan teori, tetapi juga dilibatkan langsung dalam pemecahan masalah yang mendorong mereka untuk mencari solusi kreatif dan praktis.
Team-Based Learning (TBL):Â Pembelajaran dilakukan dalam kelompok, di mana siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas dan proyek. Metode ini mendorong kerja sama, komunikasi, dan diskusi antara anggota kelompok, sehingga memperkuat kemampuan kolaboratif mereka.
Melalui kedua metode ini, siswa akan belajar bagaimana menghadapi tantangan teknis, merancang solusi kreatif, serta berinovasi dalam dunia teknologi. Mereka juga akan belajar pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam menyelesaikan masalah bersama, yang merupakan keterampilan penting di dunia profesional.
Kenapa Memilih Metode Ini?
Pendekatan PBL dan TBL sangat relevan untuk pengajaran robotik dan pemrograman karena keduanya menekankan penerapan keterampilan di dunia nyata. Dengan cara ini, siswa tidak hanya menghafal konsep-konsep teknis, tetapi mereka juga mengembangkan keterampilan yang dapat langsung diterapkan dalam berbagai situasi praktis. Pembelajaran berbasis proyek seperti ini juga memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan memotivasi, karena mereka dapat melihat hasil langsung dari pekerjaan mereka.
Modul ini juga mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa---dari mereka yang lebih suka belajar secara visual, praktis, maupun secara kolaboratif dalam kelompok. Dengan demikian, setiap siswa dapat mengembangkan keterampilan mereka secara optimal. Dengan menggunakan LEGO EV3, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan aplikatif, yang membuat mereka lebih siap menghadapi dunia yang semakin digital dan berbasis teknologi.
Link Drive Modul Ajar
https://drive.google.com/file/d/1NE1FNQD4fIO_16d5YMjEXO4g_9hazYeB/view
Semoga membantu^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H