Penulis: Ruth Priscila Tamaro // Dra. Gustianingsih, M. Hum
Siapa sih yang tidak kenal dengan cabang olahraga sepak bola? —Sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini identik dengan permainan bola kaki dan menggunakan fisik. Permainan sepak bola dimainkan oleh dua tim yang saling berhadapan dan setiap tim terdiri dari 11 pemain yang berada di lapangan. Tujuan dari permainan sepak bola adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan memenangkan pertandingan.
Karena sepak bola dan eksistensinya yang tinggi ini selalu menarik perhatian penggemarnya, maka tak jarang para penggemar sepak bola menantikan laga-laga tim nasional dukungan mereka untuk melangkah ke ajang bergengsi dan berkelas seperti piala dunia atau world cup, seperti yang baru-baru ini digelar di Qatar selaku tuan rumah penyelenggaraan FIFA World Cup ke-22. Sebanyak 32 negara turut serta dalam laga bergengsi ini, lengkap dari zona Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara hingga Amerika Selatan. Pergelarannya sendiri dimulai sejak tanggal 28 November 2022 – 18 Desember 2022 lalu, dengan Argentina yang berakhir menjadi pemenang usai pertandingan sengit mereka melawan timnas Prancis.
Piala dunia yang diadakan sekali 4 tahun ini akan digelar kembali 2026 mendatang untuk putaran ke-23. Presiden FIFA, Gianni Infantino, telah mengumumkan 3 negara yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan FIFA World Cup 2026, yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Adapun timnas yang akan bergabung adalah sebanyak 48 negara. Piala Dunia 2026 akan menjadi babak baru turnamen empat tahunan dengan penambahan jumlah peserta, sebab selama ini hanya diikuti oleh 32 negara saja. Karena 48 tim yang akan bergabung maka akan digelar dengan format 16 grup yang masing-masing berisi tiga tim. Dua tim terbaik akan lolos ke babak 32 besar. Tuan rumah bersama di tiga negara ini juga menjadi yang pertama dalam sejarah Piala Dunia.
Kendati demikian, rencana tersebut juga belum difinalisasi dan masih akan menunggu keputusan lebih lanjut di pertemuan-pertemuan yang akan datang.
“Kita harus melihat ulang, atau setidaknya mendiskusikan lagi formatnya. Ini adalah sesuatu yang pastinya akan ada di agenda pertemuan berikutnya,” imbuh presiden FIFA itu.
FIFA menyadari ada kelemahan besar dari sistem tiga grup, sebab menerima laporan dari ESPN bahwa format tiga tim dalam satu grup akan berpotensi melahirkan kompetisi yang tidak sehat. Wenger kemudian berkomentar bahwa FIFA sedang diperbincangkan secara intens soal format yang akan dipakai dan sampai saat ini sudah ada tiga opsi yang sudah mereka siapkan.
Opsi pertama yakni satu grup dengan tiga tim. Opsi kedua dengan empat tim dalam satu grup, namun nanti akan ada peringkat ketiga terbaik yang akan lolos ke babak gugur. Serta ada opsi ketiga yaitu membagi format Piala Dunia menjadi dua divisi terpisah, seperti NBA. Jadi masing-masing divisi terdiri dari 24 tim. Setiap divisi akan terdiri dari enam grup yang berisi empat tim. Jadi, pemenang di masing-masing divisi akan bersaing di final.
“Jadi hal tersebut belum ditentukan. Bisa jadi pakai opsi pertama, opsi kedua, dan opsi ketiga. Saya juga tidak bisa memutuskannya, keputusan itu akan diperoleh saat rapat FIFA yang saya rasa akan selesai tahun depan,” tambah Arsene Wenger.
Hal ini tentu saja menarik perhatian para penggemar sepak bola karena keputusan FIFA yang masih belum final. Bahkan banyak yang menunggu konfirmasi terkait akhir yang akan diambil FIFA selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H