Tak sehangat dulu lagi
Matahariku tak sehangat dulu lagi, dia tak lagi bisa menjagaku dari rasa dingin,
Matahariku memang masih bersinar, tapi sekarang bukan aku lagi yang disinarinya,
Matahariku perlahan akan terbenam, mulai berganti dengan senja. Awalnya ku lihat senja begitu indah, aku menikmatinya.
Tapi tak lama senja pun perlahan menghilang berganti dengan gelapnya malam.
Jujur aku benci malam, aku takut gelap. Gelapnya malam saya sudah membuatku takut, kini dinginnya malam pun menyerangku.
Aku kedinginan, ketakutan. Gertakan gigi,dan rasa nyilu di tulang akibat desiran angin dan isakan tangisku sendiri begitu menyeramkan.
Aku berharap malam seperti senja yang datang sebentar lalu pergi. Tapi aku salah. Malam begitu lama menyelimutiku bahkan aku pun tak tahu apakah ini akan berakhir.
Matahariku,
Apakah matahariku akan terbit kembali? Apakah matahariku akan menerangi dan menghangatkanku kembali?
Dari seorang gadis yang terisak ditengah malam, yang merindukan mataharinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H