Sebagai bagian dari upaya melestarikan kebudayaan lokal dan meningkatkan kesadaran serta rasa bangga masyarakat terhadap tradisi setempat, mahasiswa Universitas Diponegoro dari program studi Sejarah, Rut Syiru Lasyar Charaina Bungaa, merancang program KKN Tematik yang berfokus pada pembuatan dan pemutaran film dokumenter tradisi Sedekah Laut di Kampung Kisik, Kelurahan Karangsari. Kegiatan ini berlangsung pada 27 Juli 2024 dan diakhiri dengan pemutaran film yang menjadi salah satu momen berharga dalam acara penutupan KKN.
Sebagai mahasiswa sejarah, Charaina memilih tradisi Sedekah Laut sebagai fokus dari program KKN monodisiplinnya. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat pesisir terhadap rezeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa melalui laut sekaligus sebagai upaya menjaga keseimbangan alam. Sayangnya, dengan semakin berkembangnya zaman, kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal ini mulai memudar, terutama di kalangan generasi muda.
Charaina melihat hal ini sebagai kesempatan untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian budaya melalui pendekatan dokumentasi sejarah. Film dokumenter dianggap sebagai media yang efektif dalam mengedukasi masyarakat dan menarik minat generasi muda untuk mengenal serta menghargai kebudayaan lokal mereka.
Sedekah Laut yang merupakan tradisi tahunan di Kampung Kisik, dilengkapi dengan rangkaian kegiatan kebudayaan yang khas. Sehari sebelum pelaksanaan Sedekah Laut, diadakan pengajian sebagai bentuk syukur dan doa bersama untuk kelancaran acara. Setelah prosesi utama Sedekah Laut, masyarakat disuguhkan dengan penampilan Barongan yang menggambarkan kekayaan seni tradisional. Acara kemudian ditutup dengan pentas wayang kulit, menandai akhir dari rangkaian upacara dengan suasana penuh kebersamaan dan keakraban.
Film dokumenter ini dibuat melalui wawancara dengan MRT Jupriyono, S.H, M.A.P, sebagai pelaku tradisi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan Karangsari. Pak Jupriyono memberikan wawasan mendalam mengenai sejarah dan makna penting dibalik tradisi ini, menjadikannya sebagai tokoh sentral dalam dokumenter tersebut. Di samping itu, Charaina juga melakukan pengamatan dan keterlibatan langsung pada pelaksanaan tradisi Sedekah Laut. Â Dalam proses pembuatannya, Charaina dibantu oleh beberapa rekan mahasiswa dan juga masyarakat setempat yang sangat antusias terhadap proyek ini.
Film dokumenter ini kemudian diputar dalam dua acara penting. Pemutaran pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2024 di Kantor Kelurahan Karangsari, bersamaan dengan acara penutupan KKN Tematik. Acara ini dihadiri oleh masyarakat setempat, beberapa perwakilan dari Kantor Kelurahan Karangsari, serta dosen-dosen pembimbing KKN Tematik dari Universitas Diponegoro.
Pemutaran kedua dilakukan pada 28 Agustus 2024 di Kampung Kisik sebagai bentuk perpisahan antara tim KKN dengan masyarakat setempat. Pemutaran film ini dihadiri oleh penduduk lokal, yang menjadi momen reflektif bagi mereka dalam melihat bagaimana tradisi yang mereka jaga dengan baik terekam dalam medium film dan bisa dilestarikan untuk generasi mendatang.
Melalui program ini, Charaina berharap film dokumenter tentang Sedekah Laut ini tidak hanya sekadar menjadi arsip sejarah, tetapi juga menjadi medium edukasi dan promosi budaya lokal. Dengan adanya dokumentasi visual yang mudah diakses, diharapkan generasi muda dan masyarakat luas dapat terus mengenal dan mencintai tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun di Kampung Kisik.
Melalui dokumentasi visual, tradisi Sedekah Laut diharapkan dapat terjaga, dipromosikan sebagai salah satu potensi wisata budaya, serta mendorong kebanggaan lokal yang terus tumbuh di tengah gempuran modernisasi. Program ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi program-program KKN di masa mendatang untuk lebih menekankan aspek pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
Pemutaran film dokumenter tradisi Sedekah Laut ini bukan hanya menjadi suatu program KKN Tematik, tetapi juga menjadi awal dari upaya pelestarian budaya yang lebih luas. Dengan dukungan dari masyarakat dan akademisi, diharapkan tradisi ini akan terus hidup dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Kampung Kisik. (Rut Syiru Lasyar Charaina Bungaa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H