Wates- Bertempat di Aula Rutan Kelas IIB Wates, Jajaran Petugas Rutan Wates bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo menggelar giat Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana Alam Gempa Bumi/Tsunami. Acara dibuka langsung oleh Kepala Rutan Wates, Erik Murdiyanto serta dihadiri oleh seluruh Pejabat Struktural dan seluruh Petugas Rutan Wates. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulon Progo, Winarto. Kamis (08/12)
Kegiatan simulasi penanganan bencana ini merupakan langkah preventif  apabila terjadi gangguan ketertiban keamanan di luar dugaan seperti gempa bumi serta bentuk kesiapan petugas dan warga binaan Rutan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.
Hal ini juga merupakan tindak lanjut terkait dengan banyaknya gempa yang saat ini terjadi di pulau Jawa khususnya Gempa yang menimpa Kab. Cianjur dan juga menimpa Lapas Cianjur.
Untuk Kabupaten Kulon Progo sendiri bencana yang mengancam daerah ini adalah Gempa bumi dan tsunami. Berdasarkan kajian para ahli bahwa Zona Megathrust Selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan Magnitudo Maksimum M 8,8. Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan prediksi gempa bumi. BMKG pun menyampaikan himbauan untuk melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural terkait upaya penyelamatan saat terjadi gempa bumi dan tsunami.
Sunardi selaku pemateri dari BPBD Kabupaten Kulon Progo menjelaskan bahwa pegawai Rutan Wates harus mengetahui hal yang harus dilakukan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. manajemen bencana yang dilakukan pemerintah meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan atas pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.
Dalam kesempatannya  Sunardi menyampaikan informasi terkait pemetaan daerah rawan bencana alam khusunya yang berpotensi terjadi bencana, penanganan ketika terjadi bencana alam, penangan akibat dari bencana alam berupa pencemaran udara dan pemetaan untuk jalur evakuasi serta titik kumpul (assembley point).Â
Setelah kegiatan sosialisasi BPBD dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan simulasi dan pemetaan jalur evakuasi serta memberikan pengarahan kepada Warga Binaan Wates agar tidak panik seandainya terjadi bencana dan patuh mengikuti arahan petugas saat proses evakuasi berlangsung.
"Petugas Lapas wajib mengetahui tindakan tindakan apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam, hal ini sangat penting mengingat bencana alam dapat terjadi kapanpun dan dimanapun," ucap Sunardi selaku pemateri dari BNPB.
Karutan Wates, Erik Murdiyanto yang turut serta dalam simulasi tersbut menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat diterapkan kedepannya.
"Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi petugas dan warga binaan dalam menghadapi bencana alam yang sewaktu waktu bisa terjadi serta bisa mengambil tindakan yang terukur dan meninimalisir kerugian korban jiwa, sesuai dengan ilmu yang telah kita dapatkan hari ini" Pungkas Karutan.
Dari kegiatan yang dilaksanakan Rutan Kelas IIB Wates akan segera mengoptimalkan Tim Siaga Bencana dan SOP untuk penanggulangan Bencana Alam. Apabila terjadi bencana bisa menghubungi Pusdalops BPBD Kulon Progo (0274)773311
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H