Mohon tunggu...
Rutan Kelas IIB Rembang
Rutan Kelas IIB Rembang Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rembang, Kementerian Hukum dan HAM RI

Instansi Kepemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Napi Rutan Rembang Bisa Bikin Miniatur Menara Eiffel Hanya Bermodalkan Stik Es Krim dan Lem

9 Mei 2023   13:17 Diperbarui: 9 Mei 2023   13:18 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rembang, INFO PAS - Berada di dalam penjara, tak selamanya seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendekam di balik jeruji besi. Situasi tersebut bahkan dijadikan kesempatan WBP untuk melakukan  berbagai kegiatan positif yang memiliki manfaat.

Seperti yang dapat kita lihat, tampak salah seorang WBP tengah disibukkan dengan membuat kerajinan miniatur menara eiffel yang berasal dari stik es krim.

Sebut saja JL, WBP yang mempunyai ide membuat kerajinan tersebut mengatakan dirinya hanya cukup membutuhkan stik es krim, lem alteco, dan cutter untuk membuat sebuah kerajinan tersebut.

"Awalnya saya bingung Pak, stik es krim sebanyak ini mau dibuat apa. Kemudian di Ruang bengkel kerja ada gambar menara Eiffel makanya saya coba buat dengan stik es krim tersebut."ucapnya.

"Alat dan bahannya juga cukup mudah Pak, hanya butuh stik es krim, lem alteco, dan cutter."terangnya.

Kepala Rutan Rembang, Irwanto mengapresiasi kerajinan yang dibuat oleh warga binaannya. Dirinya juga mengatakan bahwa keterampilan yang dimiliki WBP perlu ditingkatkan dan difasilitasi dengan baik kedepannya.

"Saya mengaku bangga dan mengapresiasi keterampilan yang dimiliki WBP Rutan Rembang. Nantinya kegiatan kemandirian tersebut akan terus kami tingkatkan dan fasilitasi dari segi sarpras, program pelatihan, hingga pemasaran dan pengenalan ke masyarakat luar."ujar Irwanto.

Dari hasil kerajinan tersebut, tampak bahwa walaupun di tempat terbatas, kreatifitas warga binaan harus tersalur bebas. Tentunya ini akan menghapus stigma negatif masyarakat, terbukti Warga Binaan dapat terus berkarya dan mengasah keterampilannya meskipun tengah menjalani masa pidana di Lapas maupun Rutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun