Makassar --- Warga binaan perempuan tampak penuh semangat dan bahagia saat memamerkan hasil karya membatik jenis ikat atau jumputan.
Pelatihan ini digelar oleh mahasiswa magang mandiri Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar (UNM), yang memberikan bimbingan langsung kepada para warga binaan.
Menggunakan kain putih polos berupa tote bag dan cairan pewarna, para warga binaan diajarkan teknik dasar membatik ikat. Prosesnya sederhana namun menarik.
Setelah diwarnai, kain tersebut didiamkan selama kurang lebih 15 menit sebelum dibilas dengan air. Hasilnya adalah tote bag unik dengan motif dan warna khas, karya tangan para warga binaan. Â
Menurut Fitriani, salah satu mahasiswa yang membimbing pelatihan, membatik jenis ikat ini mudah dipahami dan diterapkan oleh siapa saja.
"Bahan dasarnya murah dan prosesnya sederhana, modal tujuh ribu sudah bisa menghasilkan Tote bag keren. Kami berharap keterampilan ini bisa menjadi bekal bagi warga binaan setelah bebas nanti," ujarnya
Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Abd. Jalil, S.Tr. Pas., yang mendampingi kegiatan ini, mengungkapkan apresiasinya kepada mahasiswa UNM atas program kerjanya yang mendukung pembinaan kemandirian warga binaan.
"Setidaknya, adik-adik selama di sini memiliki pengalaman baru, berperan serta berupaya memberikan support berupa bekal kemandirian bagi warga binaan, terima kasih," ujarnya.
"Untuk warga binaan, tote bag ini semoga bermanfaat, bisa digunakan. Dan yang terpenting, kegiatan ini memberikan ruang untuk mengekspresikan diri dan menyalurkan bakat," tuturnya.