Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Banjarnegara, Musobihin menjelaskan bahwa, "Keputusan saudari (S) untuk memeluk agama Islam didasari keikhlasan yang muncul dari kesadaran dirinya sendiri. Perkataan itu dikemukakan langsung oleh (S) saat ditanyai oleh kami sebelum melafalkan dua kalimat syahadat," ungkapnya.Â
"Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat didepan para saksi yang berada di Rutan Banjarnegara. Kemudian dilanjutkan dengan menandatangani surat pernyataan dan diberikan buku panduan tuntunan shalat, dan tata cara membaca Al-Qur'an," jelas Musobihin.Â
Musobihin pun turut mendoakan agar perjalanan baru (S) ini tidak hanya memberikan warna pada kisah religinya, melainkan juga dapat menjadi motivasi bagi langkah perjalanan hidupnya yang lebih baik di masa depan.Â
Di antara celah jeruji besi yang mengapit, ada terselip sebuah cerita tentang harapan, pemulihan dan kekuatan yang dapat ditemukan.Â
(S) mungkin merupakan satu sosok dari banyak kisah yang mengalaminya sebuah babak baru dalam hidupnya. Dari celah jeruji besi Rutan Banjarnegara, hidayah Ilahi telah menyentuh dan membawanya pada cahaya baru yang menyinari jalan menuju masa depan yang lebih baik.Â
(Tim Humas Rutan Banjarnegara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H