Temukan Hidayah dibalik Jeruji Besi, 1 WBP Perempuan Rutan Banjarnegara Jadi MualafÂ
BANJARNEGARA, INFO_PAS -- Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Banjarnegara menjadi saksi ketika seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) memutuskan untuk mengikrarkan keyakinannya memeluk agama Islam yang dilaksanakan di Masjid At-Taubah Rutan Banjarnegara, Kamis (19/10).Â
Diketahui, sosok perempuan berinisial S (S) berusia 46 tahun merupakan warga asal Kota Batam Kepulauan Riau yang ditahan akibat tersandung kasus tindak pidana yang melanggar UU RI No.21 Tahun 2007, melabuhkan pilihan keyakinannya dengan keikhlasan tanpa ada tekanan atau paksaan dari pihak manapun.Â
Dengan dihadiri oleh Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Banjarnegara, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pelayanan Tahanan dan Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Banjarnegara dan warga binaan lainnya. Sebelum pelaksanaan ikrar, diawali dengan lantunan Ayat Suci Al-Qur'an oleh salah satu warga binaan dengan pembacaan yang indah dan merdu. Selanjutnya (S) dituntun melafalkan dua kalimat syahadat sebanyak tiga kali oleh Pihak KUA, (S) melafalkannya dengan penuh keyakinan, keikhlasan dan ketulusan.
"Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Terima Kasih atas petunjuk-MU Ya Allah, dan saya mengucapkan Terima Kasih kepada Petugas Rutan Banjarnegara atas bimbingannya, pilihan saya menjadi mualaf adalah keputusan saya sendiri tidak ada paksaan dari pihak manapun, semoga ini awal dari masa depan saya agar lebih baik dengan membuka lembaran baru," Â imbuhnya.Â
Karutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma, menyambut keputusan (S) dengan tangan terbuka dan penuh harapan. Ia berharap, pilihan yang dijalani (S) itu akan membawa berkah dalam perjalanan hidup barunya. Bima menegaskan, bahwa pihak rutan selalu mendukung serta memfasilitasi upaya-upaya WBP yang ingin melakukan perbaikan hidup menjadi lebih baik.Â
Keputusan (S) untuk memeluk agama Islam adalah contoh nyata dari usaha pemulihan diri yang patut dihargai dan diberikan dukungan penuh oleh Pihak Rutan.Â
Bima berpesan, "Menjadi mualaf harus dari hati, tidak dijadikan azas manfaat, dan bukan suatu modus. Semoga tetap istiqomah dalam Islam. Jadilah muslim yang taat, karena islam adalah agama kasih sayang," pesannya.Â