6. Hotel Gran Puri
Tampak Depan Hotel Gran Puri
Terpikir pun tidak untuk menginap di hotel ini. Selain lokasinya lumayan jauh di sudut kota, penampilan luarnya tidak begitu menarik. Pintu masuknya bukan berada di jalan utama walaupun alamat hotel tercatat di Jl. Sam Ratulangi. Karena itu aksesnya terlampau rumit. Dekat dengan stadion Klabat dan berdekatan dengan tempat perbelanjaan Multi Mart Kesan pertama, hotel Gran Puri ini sama sekali jauh dari menggoda. Sampai suatu saat, seorang karib dari Jakarta yang sudah sukses di Kementrian ESDM datang berkunjung di Manado dan sudah menyiapkan salah satu kamar bertarif 1,5 juta/malam di hotel ini. Kesan pertama tadi serta merta sirna sesaat setelah memasuki kamar. Lantai beralas karpet dan ruangan kamar yang sangat lapang. Membuka tirai jendela, perbukitan berhamburan menyesaki kornea mata berselang seling dengan puncak-puncak menara gereja. Kamar mandi dua kali lebih luas dari hotel manapun yang pernah saya singgahi. Bathtub di dalam kamar mandi membuat sensasi dan improvisasi mandi bersama terasa berbeda. Seluruh perabot dalam kamar sangat memanjakan tamu yang menginap. Sangat setimpal dengan uang yang telah dibelanjakan untuk menginap.
Harga kamar dan lokasi hotel sangat tidak setimpal. Kecuali kalau memang menginap tidak untuk bepergian, alias di kamar saja sehariaan.
7. Hotel Aston
Tampak Depan Hotel Aston
Siapa yang tidak kenal dengan jaringan hotel internasional Aston? Hampir di semua kota besar di Indonesia bisa kita temui Hotel Aston. Tidak terkecuali di Manado. Terletak di posisi yang cukup bergengsi, di Jl. Sudirman, dimana hotel-hotel berkelas berderet di sepanjang jalan ini.Beberapa sudah pernah saya ulas di postingan sebelumnya, mulai dari Swiss-Bell Hotel, Gran Central, Travello dan Sintesa Peninsula menjulang tinggi di jalan ini. Tamu yang menginap di hotel ini tidak perlu kawatir dengan acara liburan di Manado selama menginap di Aston. Berbagai atraksi kota Manado sangat mudah dijangkau, bahkan dengan hanya berjalan kaki. Sayang sekali, saat saya menginap, saya dapat pengalaman yang tidak menyenangkan di hotel tersebut. Dengan tarif 1 juta lebih sedikit, kamar tidak lebih besar dari Gran Central yang saya bayar Rp 450.000. Kamar mandi yang teramat sederhana. Pintu kamar mandi yang terbuat dari kaca menimbulkan suara yang mengkawatirkankan saat tertutup. Saat saya dan istri saya menjalin kebersamaan di dalam kamar mandi, serta merta langsung terhenti dan bergegas keluar kamar mandi karena kamar mandi kehilangan keharumannya. Keesokan harinya saya periksa dengan mengepulkan asap rokok di bawah blower, ternyata asap rokok tidak terhisap. Saya simpulkan blower tidak berfungsi sejak tadi malam. Selain itu, di dalam kamar tidak tersedia sofa. Dengan tarif kamar 1 juta lebih sedikit, kami hanya diberikan 1 kursi lipat.
Saran saya, untuk memuaskan gengsi dan prestise anda, silahkan menginap di Aston. Tapi pastikan keadaan dan perlengkapan kamar sebelum menginap.
8. Novotel
Tampak Depan Novotel
Kurang lebih 15 menit dari Bandara Internasional Sam Ratulangi. Jauh dari pusat kota. Tenang dan tidak bising. Turun dari angkot mau masuk hotel ini? Pikir dua kali. Dari pinggir jalan menuju pintu hotel lumayan jauh. Event-event internasional, seperti World Ocean Conference, sering diadakan di areal ini. Sepanjang pengalaman saya, ini adalah hotel termewah. Tarif kamar? Si Boss yang ngajak saya ke sini tidak menyebutkannya dengan jelas. Dia Cuma bilang bahwa Novotel adalah hotel langganan perusahaannya, maka selalu dapat harga khusus, sambil menyebutkan angka 1,5 juta. 1,5 juta setelah dipotong diskon?
Kamar luar biasa luas. Lagi-lagi saya katakan, sepanjang pengalaman saya kamar Novotel ini adalah kamar hotel terluas yang pernah saya singgahi. Terbagi dalam dua ruangan yang disekat oleh lemari kayu tempat dudukan perangkat hiburan yang menutupi sampai langit-langit. Satu ruangan berisi tempat tidur dan kamar mandi, satu ruangan lagi adalah satu set sofa dan seperangkat meja kursi. Di dalam setiap ruangan dilengkapi perangkat hiburan masing-masing. Di Novotel anda juga bisa menikmati hidangan di ruangan terbuka, menghadap hamparan lapangan golf dan kolam renang. Sebagai bagian dari Grand Kawanua International City, Novotel memanga teramat nyaman dan menyenangkan.
Sayang sekali, saya masih belum bisa menikmatinya lebih lama…karena waktu itu saya Cuma mampir, ditraktir makan dan nyicipin stik golf bareng Pak Boss….hehehehe.
Kalau anda memiliki uang berlimpah, saya sangat rekomendasikan Novotel untuk bersantai. Kalau untuk tidur seharian juga tidak masalah. Buka tirai jendelanya, anda akan disuguhi hamparan hijau lapangan golf atau gunung dan perbukitan.
Demikian ulasan saya tentang hotel-hotel di Manado. Hanya 8 Hotel. Masih banyak hotel-hotel yang belum saya singgahi. Ada Quality Hotel, Aryadhuta, Peninsula, Boulevard, Celebes, Minahasa, Sahid Kawanua dan lain-lain. Saya tidak begitu hafal lagi. Belum lagi Resort di berbagai tepian Jazirah Sulawesi Utara. Sebut saja; Kima Bajo, Sedona, Tasik Ria, Gangga, Bangka, Pulisan, Batu Putih dll.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H