Ketika bumi pertiwi menangis
Ketika bangsa telah mati rasa
Kau hapus dengan tamparan semangatmu
Kitab nan usang ini, layu
Dekat tak bermakna
Kau lenturkan jemari yang kaku
kaulah penerang lembayu jingga
Hapus keluh kesah santrimu
Pembangkit bangsa yang tak terlihatÂ
Tak terjamah oleh mata
Kau antarkan santrimu ke depan pintu asa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!