Mohon tunggu...
Rusydan Fikry Illiyin
Rusydan Fikry Illiyin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa aktif yang baru memulai karir

seorang yang mencari kebahagiaan hidup sesungguhnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kyaiku

6 Desember 2020   21:31 Diperbarui: 6 Desember 2020   21:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika bumi pertiwi menangis

Ketika bangsa telah mati rasa

Kau hapus dengan tamparan semangatmu

Kitab nan usang ini, layu

Dekat tak bermakna

Kau lenturkan jemari yang kaku

kaulah penerang lembayu jingga

Hapus keluh kesah santrimu

Pembangkit bangsa yang tak terlihat 

Tak terjamah oleh mata

Kau antarkan santrimu ke depan pintu asa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun