Mohon tunggu...
Rusyd Al Falasifah
Rusyd Al Falasifah Mohon Tunggu... Belum Bekerja -

Pemerhati kekacauan pemahaman terhadap agama, filsafat, dan kegiatan keilmuan. Minat dibidang agama Islam, pendidikan, ilmu umum, filsafat, sosiologi, dan metodologi. Email: rusydalfalasifah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan yang Gugur dan Pelarian dari Kenyataan

22 Oktober 2016   20:12 Diperbarui: 22 Oktober 2016   20:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian akhir dari film Inception (2010) yang menandakan bahwa Cobb ada di dalam dunia yang tidak nyata.

Berhati-Hati Dengan Pilihanmu!

Larutnya emosi dalam harapan-harapan yang sirna itu melengkapi kombinasi untuk menjadi pasif dan unchangeable person. Mereka takut untuk menghadapi orang-orang yang membencinya, takut akan kegagalan muncul kembali, menutup hati dan matanya untuk mencari zona nyaman. Akhirnya, mereka yang lari dari kenyataan itu malah menganiaya dirinya sendiri dengan mempersepsi segala hal secara negatif; mereka menganggap dirinya telah gagal tanpa bisa berubah.

Sebenarnya, kegagalan dari suatu harapan bukanlah akhir dari hidup. Masih ada banyak pengetahuan yang bisa dimanfaatkan untuk membawa perubahan kepada diri sendiri. Namun emosi-emosi tadi mendorong kita untuk berbuat yang salah. 

Akhir

Tuhan pun selalu memberikan kesempatan bagi kita untuk berubah. Dan orang-orang disekitar kita pun tidak akan selamanya menolak. Yakinlah bahwa akan ada jalan yang bisa ditempuh untuk memperbaiki dan membantu kita meraih apa yang telah sirna. Bahkan lebih baik dari itu.

Harapan selalu indah, karena sesuai dengan keinginan kita. Namun, ketika harapan itu tidak terwujud, kita harus siap menerima kenyataan bahwa memang tidak akan terwujud. Setidaknya untuk waktu itu. Kita harus bisa berjalan, sebagaimana seorang manusia atas dasar hukum yang berlaku. Jangan pernah takut menerima kenyataan dan melanjutkan kehidupan sebagaimana mestinya.

(Ditulis atas dasar penarikan hikmah dari film Inception yang dirilis di tahun 2010)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun