Hei ... Manusia Bau Tengik ...
Oleh : Rudi Rusyana (Rosianadinata)
Kerdil hatimu
Kumal dan pekat kulit perasamu
Bau tengik keringatmu
Tapi aku sungguh tak merasa heran dan galau
Karena semua keringat dan bau badanmu
terbuat dari darah amis saudaramu
putih kulitmu tapi hitam hatimu
bersih bajumu tapi kotor hatimu
necis stelan jas dan dasimu tapi korengan hatimu
mengkilap dan mewah mobilmu tapi kusam hatimu
banyak uangmu bahkan sulit dihitung
tapi kau rampas dari keringat rakyatmu
banyak uangmu kau bagikan ke wanita-wanita penghibur
tapi kau curi dari anak-anak dan istrimu
Hebat Gelar dan ilmu-mu
Tapi kau gunakan untuk menipu
Tinggi Jabatan dan kedudukanmu
Tapi kau manfaatkan untuk meraup untung
Kini kau merasa semua gemerlap dunia hanya milikmu
Kau lupa siapa dirimu,
dari mana asalmu,
mau apa dan kenapa kau dilahirkan ibumu,
serta hendak kemana dirimu
Kini kau masih asyik dengan maninanmu
Kau lupa jika mainanmu akan menjerumuskanmu
Hei ...manusia bau tengik...
Kau lupa jika mati tidak menunggu tuamu
Hei ... manusia lintah ...
Kau lupa jika mati tidak menunggu sakitmu
Hei ... manusia pemakan manusia ...
Kau lupa jika mati tidak menunggu sempitmu ...
Hei ... manusia iblis ...
Kau lupa jika mati adalah sebuah kepastian
Menolehlah ke belakang Izroil ada dipunggungmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI