Mohon tunggu...
Politik

Belajar dari Kebangkrutan Yunani untuk Masa Depan Ekonomi

6 Juli 2015   11:49 Diperbarui: 6 Juli 2015   12:11 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kegagalan Yunani untuk membayar utang adalah kegagalan negara pengusung kebijakan utang dalam membiayai mobilitas dan pembangunan infrastruktur negaranya. Kebijakan memberikan utang adalah kebijakan busuk IMF dan Lembaga Pembiayaan Keuangan semisal, ketika negara tersebut tidak bisa membayarnya maka IMF dan Lembaga tersebut dapat mengontrol kebijakan dalam negeri negara tersebut.

Negara-negara penganut Kapitalisme di Eropa sejatinya saat ini sedang menunggu giliran menjadi negara bangkrut menyusul Yunani. Inilah salah satu bentuk kerusakan sistem Kapitalisme.

Utang Adalah Instrumen Penjajahan Gaya Baru

Tidak bisa dipungkiri, keberadaan utang luar negeri merupakan sebuah instrumen yang digunakan para Kapitalis terhadap suatu lembaga atau negara untuk dapat menekan sehingga dapat mengontrol si penghutang. 

Baik John Pilger maupun John Perkins mengemukakan bahwa instrumen terpenting dari kekuatan penjajahan baru adalah penggerojokan utang. Dan menurut Kwik Kian Gie, utang luar negeri adalah alat pengendali liberalisasi sebuah negara.

Masih ingat jelas di ingatan kita seharusnya, salah satu permintaan Bank Dunia kepada Indonesia untuk melakukan pencabutan subsidi BBM. Kebijakan tersebut jelas berasal dari desakan Bank Dunia dan Lembaga-lembaga Keuangan Internasional yang selama ini sudah santer menyerukan Liberalisasi Perdagangan dan Ekonomi.

Kebijakan Liberal buah Dari Sistem Ekonomi Liberal dan Sistem Politik Demokrasi

Kebijakan-kebijakan Liberal yang digadang-gadang dapat menghantarkan kepada kemakmuran dan kesejahteraan ternyata terbukti hanya membuat negara Yunani bangkrut, dan saat ini Indonesia dalam keadaan waspada dalam kondisi yang sama dengan negara-negara dengan utang yang sama banyaknya.

Pandangan kebijakan ekonomi Liberal tersebut tidak bisa tidak dipisahkan dari sistem Politik Demokrasi yang menjadikan manusia memiliki wewenang tanpa batas untuk melakukan apa saja, termasuk melakukan Liberalisasi bidang ekonomi.

Sudah jelas nyata Indonesia tidak bisa berharap lagi kepada masa depan, jika sistem ekonomi dan politik kita masih seperti ini.

Ekonomi Islam, Alternatif Dengan Syarat.

Solusi kongkrit di depan mata adalah sistem ekonomi Islam yang ditopang dengan sistem politik Islam. Kenapa demikian?
Tunggu di tulisan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun