Mohon tunggu...
Rustu Dzikri Rabbani
Rustu Dzikri Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Field Trip di Mata Kuliah Sejarah Islam Indonesia

12 September 2024   14:40 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada semester 2, dalam matakuliah Sejarah Dunia Islam. Kami sebagai mahasiswa dan pak Witrianto selaku dosen sepakat untuk melaksanakan kuliah lapangan untuk mengunjungi tempat tempat bersejarag yang berhubungan dengan perkembangan islam di Minangkabau. Hal ini bertujuan untuk belajar langsung kelokasi tempat bersejarah sekaligus melaksanakan refreshing (penyegaran kembali jiwa dan raga). Panitia pelaksanakan di tugaskan kepada kami dan segala keputusan harus melalui keputusan dosen. Sehingga kami memutuskan untuk mengunjungi makam Syekh Burhanuddin (Pariaman), Diniah Putri (Padang Panjang) dan Museum HAMKA (Agam). 

Pada hari pelaksanaannya pada 27 Mei 2023, memuju rute pertaman, makam Syekh Burhanuddin di Ulakan,Pariaman dari lokasi awal Fakultas Ilmu Budaya. Perjalan ditempu dengan waktu 1,5 jam, kebetulan cuaca sedang bagus. Selama di perjalanan saya banyak menghabiskan waktu dengan mendengar lagu dari ponsel serta melihat pemandangan di jalan.

Rute pertamakami yakni mengunjungi makan syekh Burhanuddin. Syekh Burhanuddin merupakan seorang ulama, pahlawan dan tokoh pergerakan islam di Minangkabau, yang lahir pada 164. Ia mempeloporkan Aliran Syatariyah di Minangkabau. 

Sesampainya disana, kami melihat masjid Agung Syekh Burhanuddin yang besar. Setelah tiba di makamnya, kam mendengarkan cerita dari juru kunci yang berjaga disana. Selain makam Syekh Burhanuddin, disanajuga terdapat makam para muridnya. Setelahnya kami pin berdo'a pada syekh di makamnya. Lalu kemudian bersiap-siap untuk perge ke rute berikutnya. 

Dalam perjalanan menuju rute kedua, menuju Padang Panjang melewati lembah Anai, suasana pada saat itu berawan, setelah sampai di lokasi hujan pum turun, waktu yang ditempu selama 2 jam. 

Hingga tibalah kami di Diniah Putri. Diniah putri merupakan suatu lembaga pendidikan yang di dirikan oleh Rahma El Yunusiyah pada tanggal 1 November 1923, di Padang Panjang. Setelah sampai disana kami disajikan pengetahuan memgenai Rahma El Yunusia dan profil dari tokoh-tokoh penting dari Diniyah Putri yang keseluruh pengajarnya adalah wanita, yang setelahnya kami diantar menuju ruangan aula. Setelahnya dilanjut dengan sesi diskusi. Setelahnya kami berpamitan untuk melanjut ke rute terakhir. 

Hari menjelang sore, kami bergegas menuju Meninjau untuk menuju museun HAMKA. Musem Hamka berlokasi di Kampung Muaro Pauh, Nagari Sungai Batang, KecamatanTanjung Raya, Agam. Musium ini berisikan foto dan barang-barang yang mengkisahkan perjalanan dan perjuangan hidup Hamka. Akan Tetapi. 

Karena suasana yang tidak memadai, kami memilih rute terjauh. Alhasil karena hari juga mulai malam lalu terjadi masalah dari salah satu bus ketika sudah sampai Maninjau, dikarenakan jalan yang gelap dan masalah lampu pada salah satu bus yang rusak. Karena kondisi tidak memungkinkan untuk lanjut, kami pun memutuskan untuk lembali ke Padang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun