Mohon tunggu...
Johanna Melissa
Johanna Melissa Mohon Tunggu... -

Menulis adalah imajinasi yang terindah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang Kosong

18 Desember 2010   16:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:37 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau mengukir cinta yang terbuai dalam derai air mata...

Kau melukis duka di tengah canda tawa...

Kau menggores luka di sebuah hasrat cinta yang mendalam...

Mengapa kau tidak menghapus air mata ini?

Mengapa bukan pelukmu yang menerbangkan keputusasaan?

Mengapa tiada kabarmu di tengah aku teramat rindu?

Di antara sejuta keegoisan dan tuntutan,

aku menunduk...

Di antara lembaran masa lalu,

aku menangis...

Di antara beragam amarah dan lelah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun