Matius 27:46 & Markus 15:34: "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Di saat-saat terakhir sebelum kematiannya, Yesus merasakan keterpisahan dari Allah Bapa karena dosa dunia yang ditanggung-Nya. Ini adalah momen ketika Yesus mengalami penderitaan yang mendalam untuk menebus dosa kita.
Yohanes 19:28: "Aku haus!" Yesus, yang mengalami penderitaan fisik yang luar biasa, mengungkapkan kehausannya. Namun, lebih dari sekadar fisik, ini juga menggambarkan kehausan rohaniah-Nya untuk menyelamatkan manusia.
Yohanes 19:30: "Sudah selesai." Dengan perkataan ini, Yesus menyelesaikan tugas-Nya sebagai Juruselamat. Karya penebusan-Nya telah selesai, dan keselamatan bagi manusia telah diteguhkan.
Lukas 23:46: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dalam momen terakhir sebelum kematiannya, Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa. Ini adalah tindakan penuh pengorbanan dan cinta yang tak terbatas.
Pengorbanan Kristus di salib menghasilkan damai sejahtera dan harapan bagi umat manusia. Â Salib menunjukkan keadilan Allah, bahwa segala sesuatu akan bekerja bersama-sama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Â Salib adalah simbol keselamatan oleh kasih karunia dan iman kepada Allah. Â Salib merupakan bukti kasih Allah yang memberikan pengampunan melalui kematian Kristus. Â Salib adalah tempat penebusan dosa manusia melalui penderitaan Kristus. Â Salib adalah jalan menuju kebenaran dan kehidupan yang kekal melalui Kristus. Â Salib memberikan pengharapan akan kehidupan yang kekal melalui Kristus sebagai mediator antara Allah dan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H