Mohon tunggu...
Rustina M Noveny
Rustina M Noveny Mohon Tunggu... Tutor - ESI East Kutai - Fajar Pengharapan Sangsel - CE 4.0 Indonesia

Menulis untuk segala sesuatu yang menari-menari dan berkecamuk di pikiran, menulis menenangkan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengungkap Daya Tarik: Menjelajahi Keingintahuan dan Persepsi Gen-Z tentang Okultisme

13 Maret 2024   14:40 Diperbarui: 13 Maret 2024   14:48 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:  Canva Template The words Gen Z Handwritten on Night Wet wWndow Glass with Blurry Phantom Blue Lights in Background by Betty Images

Ketertarikan saya dengan tren dan minat generasi muda, tidak bisa dilepaskan dari fenomena yang menarik perhatian saya terkait kecenderungan Gen-Z untuk tertarik pada okultisme. Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, telah menunjukkan ketertarikan yang signifikan terhadap okultisme. Dalam artikel ini, saya akan menjelajahi alasan di balik minat mereka ini dan bagaimana persepsi mereka terhadap okultisme, sejalan dengan suatu pengalaman melayani generasi ini di tahun 2013 yang sempat menimbulkan "luka apostolik" dalam perjalanan pelayanan.

Pandangan Gen-Z tentang Iman Kristen dan Munculnya Okultisme

Salah satu hal menarik yang perlu diketahui tentang Gen-Z adalah pandangan mereka terhadap iman Kristen dan munculnya okultisme. Secara umum, generasi ini lebih terbuka terhadap berbagai pandangan dan keyakinan, termasuk agama-agama non-tradisional dan spiritualitas alternatif. Sementara banyak dari mereka masih mengidentifikasi diri sebagai Kristen, mereka juga cenderung melihat agama sebagai sesuatu yang fleksibel dan terbuka untuk interpretasi pribadi.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan minat pada okultisme di kalangan Gen-Z. Ini sebagian karena mereka mencari jalan alternatif untuk menjelajahi spiritualitas dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri. Okultisme menawarkan pandangan dunia yang berbeda dan sering kali dianggap sebagai cara untuk menggali kekuatan pribadi dan menghubungkan diri dengan dunia gaib, dunia tak kasat mata.

Memahami Daya Tarik Okultisme bagi Gen-Z

Apa yang membuat okultisme menarik bagi Gen-Z? Salah satu faktor utama adalah rasa ingin tahu yang kuat yang dimiliki oleh generasi ini. Mereka hidup di era informasi di mana segala sesuatu dapat diakses dengan mudah melalui internet. Okultisme menawarkan dunia baru yang misterius dan menantang yang memenuhi kebutuhan keingintahuan mereka.

Selain itu, okultisme juga memberikan Gen-Z kesempatan untuk merasa berbeda dan unik. Dalam dunia yang semakin terhubung dan seragam, banyak dari mereka mencari cara untuk mengekspresikan identitas mereka yang unik. Okultisme menawarkan cara untuk menjadi "luar biasa" dan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.

Namun, penting untuk menyadari bahwa minat pada okultisme tidak selalu berarti keterlibatan penuh. Banyak dari Gen-Z yang tertarik pada okultisme hanya sebagai bentuk eksplorasi diri dan tidak benar-benar mengadopsi praktik-praktik okultisme dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sumber gambar:  Canva Template The words Gen Z Handwritten on Night Wet wWndow Glass with Blurry Phantom Blue Lights in Background by Betty Images
Sumber gambar:  Canva Template The words Gen Z Handwritten on Night Wet wWndow Glass with Blurry Phantom Blue Lights in Background by Betty Images

Menjelajahi Bentuk-bentuk Okultisme Menurut Gen-Z

Okultisme memiliki banyak bentuk dan variasi, dan Gen-Z memiliki persepsi dan preferensi mereka sendiri terhadap hal ini. Beberapa bentuk okultisme yang populer di kalangan Gen-Z adalah astrologi, tarot, sihir, dan ilmu metafisika. Mereka melihat ini sebagai cara untuk mendapatkan wawasan tentang diri mereka sendiri, memprediksi masa depan, dan mengelola energi spiritual mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun