Di sisi lain, individu dengan golongan darah B cenderung lebih suka belajar secara visual dan berbasis pengalaman. Mereka lebih suka metode belajar yang melibatkan praktik langsung dan pengalaman nyata.
Diagnosis kepribadian seseorang berdasarkan golongan darahnya muncul pertama kali pada Juli 1916 oleh dua orang dokter Jepang bernama Kimata Hara dan Sakae Kobayashi. Dokter Hara dan Kobayashi mengembangkan teori yang menghubungkan golongan darah dengan kepribadian dan fisik seseorang.
Pada tahun 1927, Takeji Furukawa, seorang profesor, juga gencar mengembangkan diagnosis kepribadian golongan darah. Penelitian Furukawa ini mulai ditampilkan di surat kabar dan majalah, bahkan ia menerbitkan buku berjudul Golongan Darah dan Temperamen.Â
Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Golongan Darah
Menyadari adanya perbedaan dalam preferensi belajar berdasarkan golongan darah, pendekatan pembelajaran yang berbeda juga dapat diterapkan. Ketika kita memahami gaya belajar yang paling efektif bagi individu dengan golongan darah tertentu, kita dapat menyusun metode pembelajaran yang sesuai.
Misalnya, bagi individu dengan golongan darah A, pendekatan yang terstruktur dan sistematis akan lebih efektif. Penggunaan buku teks dan pemecahan masalah yang mendalam akan membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih baik.
Di sisi lain, individu dengan golongan darah B akan lebih diuntungkan dengan pendekatan pembelajaran yang melibatkan pengalaman langsung dan visualisasi. Penggunaan gambar, video, atau simulasi dapat membantu mereka memahami materi dengan lebih baik.
Manfaat Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Golongan Darah
Menerapkan pembelajaran yang berbeda berdasarkan golongan darah memiliki banyak manfaat. Pertama, ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar individu. Ketika seseorang belajar dengan metode yang sesuai dengan preferensinya, mereka akan lebih mudah memahami dan menyerap informasi.
Hal ini akan membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam kemampuan belajar mereka. Kedua, pembelajaran yang berbeda juga dapat meningkatkan hasil belajar dan retensi informasi. Ketika materi diajarkan dengan metode yang sesuai dengan preferensi belajar individu, mereka akan lebih mudah mengingat informasi dan menerapkannya dalam konteks yang relevan.Â