Mohon tunggu...
Rustina M Noveny
Rustina M Noveny Mohon Tunggu... Tutor - ESI East Kutai - Fajar Pengharapan Sangsel - CE 4.0 Indonesia

Menulis untuk segala sesuatu yang menari-menari dan berkecamuk di pikiran, menulis menenangkan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Kurikulum Merdeka Siap Menjadi Kurikulum Nasional pada Tahun 2024 Ini?

10 Maret 2024   12:54 Diperbarui: 10 Maret 2024   13:08 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Content credentials Generated with AI March 10, 2024 at 12:01 PM

Kurikulum Merdeka telah menjadi topik hangat dalam dunia pendidikan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu Kurikulum Merdeka, bagaimana implementasinya, dan apakah kurikulum ini siap untuk menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.

Pengenalan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka, sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), telah menjadi opsi tambahan untuk satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Ini adalah kurikulum yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan otonomi bagi sekolah dalam mengelola pendidikannya sendiri.  

Kurikulum yang membantu pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan peserta didik. Ini memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Sejarah Kurikulum Merdeka

Sebelum pandemi, Kurikulum 2013 adalah satu-satunya kurikulum yang digunakan oleh satuan pendidikan. Namun, pendekatan ini menemui banyak tantangan selama pandemi COVID-19 yang mempengaruhi proses pembelajaran. 

Oleh karena itu, Kemendikburistek merilis Kurikulum Darurat sebagai modifikasi dari Kurikulum 2013 untuk memudahkan proses pembelajaran.Kemudian, pada 2021, Kurikulum Merdeka diperkenalkan di Sekolah Penggerak (SP) sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran.  Beberapa aspek implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia:

  • Fleksibilitas Materi dan Metode Pembelajaran (pendekatan berbasis kompetensi, konteks lokal).
  • Penguatan Profil Pelajar Pancasila (proyek-proyek aksi, kreativitas dan inovasi)
  • Pengembangan Keterampilan Abad 21 (4C)
  • Pendidikan Inklusif
  • Evaluasi Berbasis Kompetensi

Implementasi Kurikulum Merdeka

Implementasi Kurikulum Merdeka tidak dilakukan secara serentak dan massal. Sebaliknya, Kemendikburistek memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menentukan bagaimana dan kapan mereka akan menerapkan kurikulum baru ini. 

Kemendikburistek memberikan beberapa pilihan kepada sekolah dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Pilihan ini mencakup: Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.  

Pemerintah mendukung implementasi Kurikulum Merdeka melalui berbagai kebijakan dan langkah konkret. Berikut adalah beberapa cara di mana pemerintah memberikan dukungan: 

  • Pelatihan dan Pengembangan Profesional: pemerintah menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional bagi para pendidik. Ini termasuk pelatihan tentang pendekatan Kurikulum Merdeka, metode pembelajaran yang inovatif, dan penggunaan teknologi dalam kelas.
  • Pengembangan Bahan Ajar: pemerintah berinvestasi dalam pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Ini mencakup buku teks, materi digital, dan sumber daya pendukung lainnya.
  • Monitoring dan Evaluasi: pemerintah memantau implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai sekolah. Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan dan prinsip kurikulum tercapai.
  • Dukungan Teknologi: pemerintah mendukung penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Ini termasuk akses ke perangkat, konektivitas internet, dan platform pembelajaran digital.
  • Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan: pemerintah bekerja sama dengan lembaga pendidikan, universitas, dan organisasi masyarakat sipil untuk mengembangkan dan memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka.
  • Penyuluhan dan Informasi: pemerintah menyebarkan informasi tentang Kurikulum Merdeka kepada para pendidik, orang tua, dan masyarakat. Ini membantu memahami tujuan dan manfaat dari pendekatan ini.

Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menghadapi beberapa tantangan selama implementasinya di sekolah-sekolah Indonesia. Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi: 

  1. Keterbatasan Sumber Daya dan Infrastruktur:

    • Kurangnya Sumber Daya: Implementasi Kurikulum Merdeka seringkali terkendala oleh keterbatasan buku teks, perangkat teknologi, dan fasilitas pembelajaran lainnya.
    • Infrastruktur yang Tidak Memadai: Beberapa sekolah mungkin tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek dan interdisipliner.
  2. Pelatihan dan Dukungan untuk Guru:

    • Kurangnya Pelatihan: Guru memerlukan pelatihan yang memadai untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan efektif.
    • Dukungan yang Kurang: Guru membutuhkan dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah dalam menghadapi tantangan sehari-hari.
  3. Beban Kerja Guru:

    • Penyusunan Materi Pembelajaran: Guru harus merancang materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, yang memerlukan waktu dan usaha ekstra.
    • Evaluasi dan Penilaian: Guru juga bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi dan penilaian berdasarkan kompetensi yang lebih luas.
  4. Perubahan Paradigma Pembelajaran:

    • Pergeseran dari Pembelajaran Tradisional: Kurikulum Merdeka menuntut pendekatan pembelajaran yang lebih kolaboratif, kreatif, dan berpusat pada peserta didik. Ini memerlukan perubahan paradigma bagi guru dan siswa.
  5. Pengukuran Hasil Belajar:

    • Penilaian Kompetensi: Evaluasi berbasis kompetensi memerlukan pendekatan yang berbeda dalam mengukur hasil belajar peserta didik.
    • Pengembangan Instrumen Penilaian: Guru perlu mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan pendekatan Kurikulum Merdeka.

Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka

Rute Adopsi Kurikulum Merdeka Secara Bertahap

Strategi pertama adalah Rute Adopsi Kurikulum Merdeka Secara Bertahap. Pendekatan ini memfasilitasi sekolah untuk mengidentifikasi kesiapannya dalam menerapkan kurikulum baru ini.

Menyediakan Asesmen dan Perangkat Ajar

Strategi kedua adalah menyediakan asesmen dan perangkat ajar. Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, Kemendikburistek dapat menyediakan berbagai pilihan asesmen dan perangkat ajar dalam bentuk digital.

Menyediakan Pelatihan Mandiri dan Sumber Belajar Guru

Strategi ketiga adalah menyediakan pelatihan mandiri dan sumber belajar untuk guru. Kemendikburistek telah membantu guru dengan menyediakan pelatihan mandiri yang dapat diakses secara online.

Menyediakan Narasumber Kurikulum Merdeka

Strategi keempat adalah menyediakan narasumber Kurikulum Merdeka dari Sekolah Penggerak/SMK PK yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.

Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar

Strategi terakhir adalah memfasilitasi pengembangan komunitas belajar. Melalui komunitas ini, guru dan tenaga kependidikan dapat berbagi praktik baik dan mendapatkan dukungan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Peran Platform Merdeka Mengajar

Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang dikembangkan oleh Kemendikburistek. Platform ini dirancang untuk menjadi teman bagi pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila.  

Platform Merdeka Mengajar memiliki berbagai fitur yang dapat membantu pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Fitur-fitur ini mencakup belajar, mengajar, dan berkarya. 

Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya. Fitur-fitur ini mencakup pelatihan mandiri, video inspirasi, dan bukti karya. Untuk mendapatkan manfaat dari Platform Merdeka Mengajar, Anda dapat menginstalnya pada perangkat Android Anda melalui tautan bit.ly/platformmerdekamengajar

Sumber gambar:  t.me/timpendidikpakindonesia
Sumber gambar:  t.me/timpendidikpakindonesia
Sumber gambar: t.me/timpendidikpakindonesia
Sumber gambar: t.me/timpendidikpakindonesia

Sumber gambar: t.me/timpendidikpakindonesia
Sumber gambar: t.me/timpendidikpakindonesia


Kesimpulan

Kurikulum Merdeka adalah inisiatif besar yang diharapkan dapat membantu pemulihan pembelajaran di Indonesia. Meski masih ada tantangan, banyak sekolah telah berhasil mengimplementasikan kurikulum ini dan berbagi praktik baik mereka. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai dari Kemendikburistek, Kementerian Agama; Kurikulum Merdeka memiliki potensi untuk menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun