Mohon tunggu...
Rustina M Noveny
Rustina M Noveny Mohon Tunggu... Tutor - Akademi Golda Indonesia - GOLDA Institute

Menulis untuk segala sesuatu yang menari-menari dan berkecamuk di pikiran, menulis menenangkan jiwa...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filsafat Ilmu dan Program Paragereja Fajar Pengharapan Sangatta Selatan

29 November 2022   13:49 Diperbarui: 29 November 2022   14:38 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:  dokumen pribadi

Pembahasan mengenai filsafat dalam suatu mata kuliah biasanya menjadi momok dan hal yang membosankan bagi para mahasiswa yang biasa berpikir dan berorientasi praktis.  Filsafat bagi sebagian orang, saat ia mendengar atau membaca kata tersebut memunculkan persepsi  bahwa filsafat itu ilmu yang sulit, rumit, berat, logik dan kritis.  Apakah orang Kristen atau pendidik PAK menjadi alergi dengan kata filsafat?  Atau semakin memiliki rasa keingintahuan saat menggali suatu informasi, wawasan, fakta dalam suatu bidang ilmu?  Dengan mempelajari Filsafat Pendidikan Kristen, kita diajak untuk berfikir kritis reflektif, walau kadang kita menerima kenyataan bahwa pemikiran kita ternyata hanya dapat menjelaskan, memprediksi dan kadang mampu mengontrol fenomena alam, namun kita tetap mempunyai keterbatasan.

Seperti yang dipahami bersama, filsafat berasal dari dua istilah Yunani philos dan sophia, yang berarti cinta kebijaksanaan, cinta akan hikmat, cinta akan pengetahuan.  Sedangkan George Knight menjabarkan lebih jelas melalui perumusan bahwa filsafat memiliki tiga dimensi sebagai berikut: 

  • Pertama, sebagai subject matter atau konsep: filsafat mempelajari masalah-masalah metafisika (apa yang nyata), epistemologi (pengetahuan dan bagaimana mengetahui), dan aksiologi (nilai, etika dan keindahan).
  • Kedua, sebagai kegiatan: filsafat menempuh langkah-langkah analisis, sintesis, spekulatif dan preskriptif.  
  • Ketiga, filsafat melibatkan sikap (attitude): kesadaran diri, penetratif, komprehensif, dan fleksibilitas.

Literasi Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti yang berhubungan dengan Filsafat PAK cukup mengimbangi rasa keingintahuan personal pendidik PAK terhadap pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan PAK itu sendiri.  Tuhan harus menjadi orientasi kesadaran manusia. Manusia yang sadar tentang Tuhan, akan sadar diri atau mawas diri sehingga mengembangkan diri dan dunianya berdasarkan kesadaran tentang Tuhan. Ini berarti, semakin manusia terdidik, manusia semakin mendekat pada poros kesadaran, yakni Tuhan. Sebab pencapaian tertinggi dalam pendidikan adalah dunia yang damai, bila sebaliknya maka itu adalah sebuah kesenjangan dan pembiasan.  

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan:

  •  Bagaimana pemberdayaan filsafat ilmu dan program PAK di paragereja?
  • Bagimana menerapkan pernyataan-pernyataan filsafat PAK di paragereja?

Adapun tujuan penulisan ini:

  •  Menjelaskan pemberdayaan filsafat ilmu dan program PAK di paragereja.
  • Memaparkan visi dan misi pribadi, visi dan misi paragereja, sasaran dan program pelayanan yang menerapkan pernyataan-pernyataan filsafat PAK.

Dalam penyusunan tulisan ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan (library research) yang berasal dari Alkitab, buku-buku, jurnal, artikel, dan administrasi yang tersusun di Fajar Pengharapan Sangatta Selatan (paragereja/parachurch). 

Kehadiran paragereja di wilayah Dusun Bukit Indah Km. 13 Poros Sangatta-Bontang didukung penuh masyarakat sekitar yang bergereja lokal di GPIB, GKII dan Gereja Katholik.   Ini mematahkan stigma awal di beberapa dekade bahwa ada ketegangan antara paragereja dan gereja. Pemakalah mendapat wawasan baru melalui perkuliahan Filsafat Ilmu dan PAK, serta wawasan yang sudah digali melalui sumber literasi bagaimana bersama masyarakat lokal untuk melayani di paragereja.  Mengambil dari karya White, saran-saran yang disampaikannya menjadi acuan bagaimana Fajar Pengharapan dapat mengembangkan pelayanannya.   Beberapa saran tersebut antara lain:

Pertama, tindakan pertama yang dapat dilakukan oleh paragereja adalah mendefinisikan misinya dengan jelas.

Kedua, paragereja perlu mendefinisikan hubungannya dengan gereja-gereja setempat.

Ketiga, setiap organisasi paragereja sebaiknya mendesak agar anggota-anggota stafnya dapat terlibat dalam gereja-gereja setempat.

Keempat, paragereja sebaiknya menyalurkan buah dari pelayanan mereka ke gereja-gereja setempat.

Ada 7 klasifikasi umum dalam pelayanan paragereja, antara lain:  misi, penginjilan dan pemuridan, pelayanan anak-anak dan remaja, perkemahan dan rekreasi, sekolah dan institusi pendidikan, media dan teknologi, minat khusus.  Dari ke-7 klasifikasi umum tersebut, Fajar Pengharapan pada 5 pelayanan. 

Penginjilan dan Pemuridan

Pelayanan anak-anak dan remaja

Sekolah dan institusi pendidikan

Media dan teknologi

Minat khusus

Pelayanan anak dan remaja

PAUD Kristen

Pelayanan literasi bahan ajar PAK TK s.d SMA/SMK

Pelayanan keluarga (KDRT, ODGZ dan NAPZA)

Sumber gambar: dokumen pribadi
Sumber gambar: dokumen pribadi

Penginjilan dan Pemuridan.  

  • Klasifikasi pada bagian ini, dalam pelayanan paragereja di Fajar Pengharapan, membawa kepada satu fase di mana bidang pelayanan yang dijalankan mempertahankan pendidikan Kristen dipusatkan pada Amanat Agung Yesus Kristus (Mat. 28:19-20) oleh sumber kehidupan dalam pendidikan melalui tuntunan Roh Kudus.
  • Yesus mengajarkan kita pola penginjilan dengan perantaraan teladan pribadi Yesus Kristus.  Ayat Amanat Agung Yesus Kristus ditujukan untuk melakukan pemuridan dan penginjilan. Istilah ini dipakai oleh penulis Alkitab untuk menjelaskan tentang berita dari Kerajaan Sorga, yaitu Injil Yesus Kristus yakni berita tentang pengampunan dosa yang disediakan Allah bagi semua manusia berdosa melalui iman kepada pengorbanan Anak-Nya, Yesus Kristus di kayu salib serta kebangkitan-Nya dari antara orang mati, olehnya manusia tidak binasa melainkan mendapatkan hidup yang kekal.
  • Penginjilan tidak lepas dari tujuan fungsional pelayanan lainnya, yaitu pemuridan, yang menghasilkan suatu buah kehidupan rohani yang di dalam pelayanan tersebut, para murid diubahkan di dalam hubungan dengan Allah dan mencerminkan Kristus dalam praktek hidupnya. Pola pemuridan yang dilaksaakan oleh Fajar Pengharapan Sangatta Selatan menggunakan modul ajar yang disusun mandiri tim di paragereja ini dengan memuat tema sentral berita Injil:  Anugerah, Allah, Kristus dan  Iman serta bagian-bagian isu krusial yang ada di dalam gereja dan masyarakat sosial 5.0.

Pelayanan Anak dan Remaja

Pada bagian pelayanan anak dan remaja dilakukan kegiatan penginjilan dan pemuridan serta bagaimana memberdayakan mereka pada kecakapan hidup yang berhubungan dengan pertanian/perkebunan/bakery/cakery (kuliner) dan kecakapan dalam bidang ICT.

Sekolah dan Institusi Pendidikan

Bidang pelayanan bagian ini berawal dari kegiatan kepengawasan Pengawas PAK Tk. Dasar Kementerian Agama Kabupatem Kutai Timur pada bulan Januari sd Pebruari 2020 di SDN 012 Sangatta Selatan. Hasil supervisi dan sharing kondisi kelas di SDN 012 Sangatta Selatan adalah masih minim dalam keterampilan literasi. Salah satu faktor, tidak adanya PAUD di wilayah ini.Sehingga pada tanggal 15 Maret 2020 (sebelum kondisi BDR berlangsung akibat pandemi Covid-19) di pos PI GPIB Pelita Kasih Km. 13 Sangatta Selatan, diadakan pertemuan masyarakat setempat dalam rencana pembukaan PAUD KB di wilayah tersebut. Dihadiri oleh 24 orang dalam pertemuan tersebut, sehingga menghasilkan suatu ketetapan dalam membuka KB dan dinamakan Fajar Pengharapan sebagai cikal bakal Paragereja Fajar Pengharapan Sangatta Selatan.

Media dan Teknologi

  • Perubahan yang cepat pada masa sekarang ini disebabkan terutama oleh kemajuan teknologi. Teknologi dapat dianggap sebagai katalis perubahan, yakni membuat perubahan jadi revolusioner, sangat cepat dan intensif. Dalam dunia pendidikan dan pengetahuan, revolusi ini sedang berlangsung dan berdimensi ganda, yaitu menghubungkan penelitian otak modern yang mengagumkan dengan kekuatan informasi dan pengetahuan yang dapat diakses secara cepat dan mudah melalui teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology,ICT).
  • Melalui pertumbuhan yang luas tersebut, paragereja Fajar Pengharapan, juga mengkhususkan dalam pelayanan literasi dalam menyusun Modul Ajar PAUD s.d SMA/SMK bekerja sama dengan percetakan lokal (CV Siswa Sangatta) dan penerbit (di tahun 2022 ini beberapa masih dalam pengurusan ISBN).  Tulisan-tulisan yang dicetak ini, sangat bagi pelayanan literatur Kristen.

Minat Khusus

Pelayanan pada bidang ini, berfokus pada suatu area kebutuhan atau keprihatinan tertentu dalam komunitas Kristen.  Di wilayah Sangatta Selatan berdasarkan data yang diperoleh dari jemaat lokal, masyarakat lokal bahwa mereka memerlukan suatu pusat pemulihan/konseling yang di dalamnya terdapat orang-orang Kristen yang peduli, mendukung aktif dan dapat melakukan pendekatan alkitabiah terhadap banyak masalah moral/mental dalam masyarakat seperti KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), aborsi, kumpul kebo, pornografi, kemiskinan, korban NAPZA.  Agenda pelayanan ini di tahun 2023/2024 bekerja sama dengan pusat rehabilitasi Kristen dan paragereja lainnya yang siap bersinergi.

Dalam perumusan visi dan misi paragereja tidak lepas dari nilai inti pribadi, visi dan misi pribadi sebagai generator dalam menetapkan fondasi filosofis dalam pelayanan paragereja. Pada konsep misi, misi tidak dapat dipahami hanya berdasarkan etimologi (asal mula penggunaan sebuah kata/terminologi) dari kata tersebut. Berdasarkan penggunaan awalnya, istilah misi dan konsep sending "mengirimkan" sangatlah berkaitan. Misi dipandang sebagai upaya gereja dalam "mengirimkan orang-orang Kristen" keluar dari daerahnya untuk memberitakan Injil di daerah yang belum pernah mendengar injil. Lembaga misi yang mengutus orang-orang yang disebut misionaris disebut sebagai "zending." Konsep misi sebagai sebuah "sending," muncul dalam Matius 28:19-20,  Alkitab memang memperlihatkan bahwa "mengutus anak-anak Tuhan" ke dunia merupakan sebuah misi.  Paragereja Fajar Pengharapan Sangatta Selatan merespon akan misi Allah tersebut, dituangkan dalam visi dan misinya:

 

Visi

Mewujudkan Fajar Pengharapan Sangatta Selatan sebagai paragereja yang berfokus pada pemberitaan Injil melalui PAUD Kristen, program pemuridan, literasi PAK, pelayanan sosial bagi korban KDRT, ODGZ dan NAPZA.

Misi

  • Mengoptimalkan peran paragereja yang berorientasi pada peningkatan pelayanan pemuridan (anak, remaja dan keluarga).
  • Menegakkan etika dan moral kristiani dalam penyelenggaraan, pengelolaan, pelaksanaan program-program paragereja.

Program paragereja harus dibangun atas filosofi pelayanan yang dibuat dengan jelas.  Alkitab adalah pedoman dalam pelaksanaan pelayanan paragereja.  Walaupun ke depan akan menghadapi perubahan secara kontektstual dan kultural, filosofi yang Alkitabiah menghasilkan:

  • Penjangkauan orang-orang yang terhilang dan diabaikan (penginjilan dan pemuridan) dan program pada minat khusus.
  • Sikap yang menyatakan penebusan dengan mencari orang-orang terhilang dan terabaikan dan membawa masuk mereka pada pengenalan akan Kristus.
  • Motivasi kasih kepada Tuhan dan sesama menjadi dasar pelayanan yang dilakukan.
  • Memiliki nilai keadilan, belas kasihan, iman, hati hamba dan perdamaian.

Pembahasan mengenai filsafat dan program PAK  yang diaplikasikan ke dalam pelayanan paragereja menarik bila dapat disampaikan dengan metode flipped classroom pada kelas dewasa dibantu dengan media modul sehingga latihan soal atau aktivitas lainnya seperti misalnya role play, debat, presentasi, atau metode lainnya yang materinya sudah dipelajari sebelumnya akan menjadi lengkap dan semakin bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun