8.  Produk dan Peluang.  Di bagian inilah, siswa belajar dan ruang digital yang memampukan dia membuat "hal-hal" baru dalam pengorganisasian ,       media, kolabaroasi, merk, platform dan lain-lain.  Ada capaian siswa sampai pada tahap C6 dalam pembelajarannya (ayo buka lagi catatan             taksonomi Bloom) bagaimana siswa sampai pada HOTS.
Jadi, seberapa HOTS kah saya, Anda dalam menghadapi kondisi pembelajaran di masa PJJ ini? Â Ada yang mengatakan HOTS ini sudah tidak laku lagi karena kita masuk ke model STEAM, Design Thinking dll. Â Halloooooooo, yang suka membantah hal ini apakah sudah menggali pengetahuan, wawasan dan informasi valid kepada sumbernya? Â Atau sekedar baca tagline berita, judul buku lalu membuat asumsi dan pendapat sendiri? Â Di Indonesia, HOTS sendiri pertama kali mulai dibicarakan ketika Kemendikbud mengeluarkan kebijakan untuk memasukkan soal HOTS di Ujian Nasional 2018. Kebijakan ini pun menuai banyak kritik karena diumumkan secara tiba-tiba dan para peserta ujian nasional merasa kesulitan mengerjakan UN 2018 silam. Adu pernyataan antara siswa dan Kemendikbud kala itu bahkan sempat menjadi isu nasional. Â
Setelah sempat reda, soal HOTS kembali ramai dibicarakan. Kali ini, kebijakan datang dari Kemenristekdikti yang menyatakan bahwa soal HOTS akan masuk di SBMPTN 2019. Kemendikbud pun tetap melanjutkan program mereka untuk memasukkan soal HOTS di UN 2019. Praktis, battlefield para siswa kelas 12 SMA/sederajat dan Alumni di tahun 2019 menjadi kian panas dengan kehadiran soal HOTS ini.  Tapi sebenarnya  HOTS ini apa sih? Apa yang membuat banyak pihak gaduh dan bahkan cemas menghadapi HOTS?Â
Apakah sesusah itu? Apakah pendidikan Indonesia emang perlu soal tipe HOTS ini? Siapkah pelajar Indonesia menghadapi soal HOTS? Ditambah saat ini UN sudah ditiadakan dan beralih kepada Asesmen Nasional (AKM, Survey Karakter, Survey Lingkungan Belajar). Â Semua seperti benang kusut yang bertahun-tahun belum selesai dirapikan pada tempatnya. Â Haloooooo sahabat, para pendidik. Â Â
HOTS bukan soal tetapi suatu konsep pendidikan. Â HOTS merupakan sebuah konsep pendidikan yang didasarkan pada Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom adalah kerangka yang membagi tujuan pendidikan menjadi beberapa kelompok. Berdasarkan Taksonomi Bloom, dalam mempelajari suatu topik, ada beberapa tingkatan kemampuan berpikir, mulai dari tingkat rendah (Lower-order thinking skills, disingkat LOTS) sampai tingkat tinggi (Higher-order thinking skills, disingkat HOTS).
Di pemaparan 8 elemen kelas digital, pada poin ke-8 kita mempelajari akan produk dan peluang pembelajaran dalam kelas digital. Â Bagaimana dengan tingkat berpikir Anda dan siswa, apakah hanya sampai kepada C1 sd C3 untuk menghasilkan "hal-hal baru" tersebut? Â Kalau pola kita masih lama dan hanya tidak pernah membiasakan diri dalam berliterasi dan menerapkan ke dalam proses berpikir dan pembalajaran siswa di bagian C4 sd C6, niscaya kondisi pendidikan kita semakin mengalami kemunduran. Â
Anda dapat googling, cari di mesin pencarian bagaimana posisi siswa Indonesia dalam berliterasi dan bernumerasi bahkan sampai kepada kecakapan hidup mereka? Â Tidak kah kita sedih dan prihatin dengan kondisi tersebut? Â Mari setiap guru, pendidik di Indonesia untuk Anda dapat berpikiran terbuka kepada hal-hal baru, mau dengan rendah hati belajar pada hal-hal baru yang berhubungan dengan kemajuan teknologi di bidang pendidikan. Â
Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus berubah, bergerak berdasarkan data-data valid di lapangan, sumber rujukan terpercaya dalam berliterasi dan meningkatkan kompetensi kecakapan hidup di abad 21 ini, sehingga akan berimbas, berdampak kepada siswa, peserta didik yang dipercayakan kepada kita. Â Potret pendidikan di Indonesia dapat kita ubah menjadi lebih baik dengan mengupgrade bagaimana saya, Anda sebagai seorang pendidik memiliki keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan bekerjasama atau berkolaborasi dan keterampilan berkomunikasi. Â JADI, SUDAH SEBERAPA HOTS KAH ANDA?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H