Mohon tunggu...
Rusti Dian
Rusti Dian Mohon Tunggu... Freelancer - Currently work as a journalist and writer

Banyak bicara tentang isu perempuan. Suka menonton film, jalan-jalan, dan menuangkan semuanya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Refleksi Perkuliahan Penulisan Naskah Digital

12 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 12 Desember 2020   10:08 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tulisan saya yang pernah masuk dalam Line Today)/dokpri

Tak terasa satu semester telah terlewati. Perkuliahan online di tengah pandemi Covid-19 menuntut setiap mahasiswa untuk bisa lebih mandiri, terutama dalam mengasah skill. Tak terkecuali dalam mata kuliah Penulisan Naskah Digital (PND). Mahasiswa dituntut untuk bisa memproduksi konten tulisan yang sesuai dengan karakter media online dan ramah SEO (Search Engine Optimization).

Sebagai mahasiswi yang mengambil konsentrasi Komunikasi Massa dan Digital, saya dituntut untuk tidak "alergi" pada menulis. Terlebih di era serba digital, produk tulisan tidak hanya dipublikasikan di media cetak saja. Banyak sekali media online yang membuka peluang bagi kita untuk belajar menulis secara online yang notabene berbeda dengan penulisan di media cetak.

Penugasan Mata Kuliah

Mata kuliah ini lebih banyak berfokus pada naskah digital seperti naskah berita, iklan, dan press release. Dengan memanfaatkan platform Kompasiana, mahasiswa kelas PND diharapkan mampu mempublikasikan setiap tulisan mereka. Selain untuk keperluan akademis (penilaian), menulis di Kompasiana juga dapat menjadi bukti rekam jejak sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi.

Naskah yang pernah saya buat diantaranya:

1. Apa Pentingnya Menulis Naskah Digital?

Naskah ini saya publikasikan pada tanggal 30 Agustus 2020 dengan mencapai total viewers sebanyak 169 dan mendapat lima likes.

2. Mau Menulis Online? Pahami Dulu Prinsip dan Tipsnya!

Naskah ini saya publikasikan pada tanggal 7 September 2020 dengan total viewers sebanyak 116, lima likes, dan satu komentar.

3. Sering Dianggap Sama, Apa Perbedaan Jurnalisme Online dan Konvensional?

Naskah yang saya publikasikan pada tanggal 13 September 2020 ini mampu mencapai 370 viewers dengan tiga likes dan satu komentar. Naskah ini pun menjadi naskah yang memiliki viewers paling banyak diantara konten-konten saya yang lain di Kompasiana.

4. Tips Menulis Multiplatform Menggunakan Metode W3C

Naskah ini dipublikasikan pada tanggal 20 September 2020 dengan total viewers sebanyak 123, delapan likes, dan satu komentar.

5. 6 Tips Agar Tulisanmu SEO Friendly dan Banyak Dicari

Merupakan satu-satunya naskah yang mengandung konten tips di akun Kompasiana milik saya. Naskah tersebut mendapat jumlah viewers sebanyak 80, dengan lima likes dan dua komentar.

6. Mengenal Lebih Dekat Pascasarjana UAJY yang Bekerja Sama dengan Berbagai Perusahaan Internasional

Satu-satunya naskah press release yang ada di akun Kompasiana milik saya. Naskah ini mendapatkan total views sebanyak 59 dengan dua likes.

7. Poster Iklan Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selain naskah, saya juga membuat poster iklan yang dipublikasikan di Instagram pribadi saya pada tanggal 29 Oktober 2020. Poster tersebut berisi tentang ajakan dan timeline pendaftaran Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

8. Email Marketing

Selain membuat iklan, berita, dan press release, saya juga membuat email marketing yang bertujuan mengajak seseorang berkunjung ke Wapitt Temanggung untuk menikmati sensasi ngopi di tenda.

9. Surat Pembaca

Selanjutnya adalah membuat surat pembaca yang dikirimkan ke media tertentu. Dalam hal ini, saya mengirimkan surat ke media Detikcom terkait penggiringan opini lewat judul berita yang disajikan Detikcom saat sedang memberitakan tentang Bintang Emon.

10. Opini

Tugas Naskah Opini/dokpri
Tugas Naskah Opini/dokpri

Bentuk naskah digital yang terakhir adalah opini. Saya menuliskan opini berjudul "Siapapun Bisa Menjadi Pelaku dan Korban KBGO" yang saya kirimkan ke Tempo pada tanggal 7 Desember 2020.

Portofolio Naskah Digital

Pada bulan November 2020, dua tulisan saya berupa opini lolos seleksi Geotimes, salah satu media online Indonesia. Naskah tersebut diantaranya berjudul "Indonesia dalam Bayang-Bayang Regresi Demokrasi" yang dipublikasikan pada tanggal 8 November 2020, serta "Fenomena 'Share Link' dan Masifnya Revenge Porn" yang dipublikasikan tanggal 11 November 2020.

(Akun Geotimes Rusti)/dokpri
(Akun Geotimes Rusti)/dokpri

Sebelum aktif menulis di Kompasiana, saya sudah terlebih dahulu aktif dalam menulis di media online sejak tahun 2018. Media pertama yang saya gunakan adalah Kumparan. Dengan memanfaatkan fitur "user story", saya berhasil mempublikasikan sebanyak 35 tulisan. Bahkan, beberapa naskah pun pernah masuk dalam Line Today, salah satu media agregator yang ada di Indonesia.

(Tulisan saya yang pernah masuk dalam Line Today)/dokpri
(Tulisan saya yang pernah masuk dalam Line Today)/dokpri

Selain menulis di media online, saya juga memiliki personal blog yang saya gunakan untuk mempublikasikan konten berkaitan dengan dunia pariwisata. Awalnya saya hanya iseng menuliskan catatan perjalanan dalam blog tersebut. Namun, ternyata ada pihak yang menawarkan kerja sama setelah membaca konten dalam blog saya. Maka dari itu, saya akan memperbaiki dan rutin meng-update konten ke depannya.

(Blog Pribadi)/dokpri
(Blog Pribadi)/dokpri

Kesan Selama Perkuliahan

Perkuliahan ini tidak banyak membahas tentang teori, melainkan langsung praktik menulis di media online. Saya pernah merasa bosan dan lelah karena harus terus memproduksi tulisan. Menurut saya, perasaan tersebut justru akan berpengaruh pada tulisan yang saya buat. Alhasil tulisan pun menjadi tidak maksimal dan terkesan asal-asalan.

Penugasan yang diberikan oleh dosen saya dalam mata kuliah ini membuat saya tersadar bahwa menulis tidak harus berorientasi untuk menghasilkan uang. Menulis adalah sarana untuk menyampaikan ide, gagasan, atau aspirasi. Benar apa yang dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer bahwa menulis adalah keabadian. Terlebih menulis di media online, rekam jejaknya akan terus tercatat dan tidak akan pernah hilang.

Saya layak untuk mendapatkan nilai A dalam mata kuliah ini. Hal tersebut dikarenakan saya sudah memenuhi semua tugas yang diberikan oleh dosen selama 14 kali pertemuan. Selain itu, saya juga menerapkan semua ilmu yang saya dapat dari perkuliahan Penulisan Naskah Digital guna meningkatkan kualitas penulisan saya.

Semoga ke depannya semakin banyak mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UAJY yang mengambil mata kuliah Penulisan Naskah Digital. Dan semoga para mahasiswa yang sudah mengambil kelas Penulisan Naskah Digital dapat mengimplementasikan segala ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam memproduksi sebuah karya tulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun