Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pilkada Agak Lain Ketika Hanya Satu Calon

27 November 2024   12:01 Diperbarui: 29 November 2024   15:05 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai politik di daerahku juga agak lain. Mereka menyerbu untuk mendukung satus calon. Tetapi aku yakin masih banyak figur pemimpin. Tetapi tidak ingin mereka usung.

Mungkin pula karena tidak memilik8 biaya besar. Satu calon yang maju pada Pilkada 2024 ini amunisinya banyak sehingga bisa mencalonkan diri. Bisa pula karena mampu membayar mahar dengan jumlah yang tinggi kepada partai-partai politik yang meminta mahar. Semua itu rahasia mereka antara partai politik dan pasangan calon.

Agak lain ketika melihat kertas suara pada Pilkada sebelumnya banyak dengan wajah pasangan calon. Kali ini hanya satu pasangan calon dan satu lagi berupa kolam kosong yang bisa menjadi altenatif pilihan.

Agak lainnya lagi suasana Pilkada tahun 2024 tidak seramai Pemilu sebelumnya. Tidak semarak dengan terpasangnya spanduk, baliho dan alat peraga kampanye lainnya. Satpol PPP dan petugas lain tidak terbebani karena harus membersihkan alat peraga kampanye yang jumlahnya lebih banyak pada masa tenang, Pilkada kali ini jumlahnya lebih sedikit.

Begitu pula KPU dan pengawas pemilu tidak terlalu dibikin repot karena yang diurus hanya satu pasangan calon. KPU juga tidak banyak melakukan sosialisasi bisa dilihat dari sosial media yang mereka miliki. Miskin postingan tentang informasi Pilkada. Pilkada pun tidak banyak  didapat.

Lagi di TPS (dokpri)
Lagi di TPS (dokpri)

Walau pun kolom kosong yang juga disebut kotak kosong namun masih ada orang-orang yang ingin memenangkan kotak kosong. Relawan kotak kosong muncul di 3 daerah di Bangka Belitung yang memiliki pasangan calon tunggal yaitu di Bangka Selatan, Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka. Di antara 3 daerah yang paling  ramai gerakan relawan kotak kosong terdapat di Pangkalpinang.

Begitu pula Pasangan calon tunggal dalam pilkada juga tidak tinggal diam. walau pun Lawan mereka tidak terlihat rupa namun mereka selalu waspada. Bisa saja kotak kosong mengalahkannya. Kampanye hitam tergadap kotak kosang tidak terhindari.

Pilkada 2024 agak lain ketika formulir C6 diberikan kepada masing-masing pemilih di lingkungan tempatku tinggal antar rumah yang berdekatan diantar petugas yang berbeda. Seperti tetanggaku lebih awal sudah menerima C6 sedangkan keluargaku menerima C6 pada H-2 pelaksanaan Pilkada. Tiga rumah yang berdekatan di lingkungan kami dengan 3 petugas yang berbeda pengantar.

Pada pelaksanaan Pilkada sebelumnya yang mengantarkan formulir C6 dilakukan dengan berkoordinasi RT  setempat, tetapi tahun ini tidak dilakukan. Aku pun sempat cemas karena sudah mendekati Pilkada belum menerima formulir C6.

Inilah sedikit pengalaman pelaksanaan Pilkada di kampung kami. Pilkada agak lain dengan satu pasangan calon melawan kotak kosong. Merupakan pengalaman untuk pertama kali hadirnya calon kotak kosong dalam catatan plaksanaan Pilkada secara langsung di negeri ini. Kita tinggal menunggu, siapa yang menang dalam Pilkada dengan suara terbanyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun