Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memandang Terang Malam

19 Oktober 2024   05:31 Diperbarui: 19 Oktober 2024   07:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi berbeda ketika malam tidak kehilangan cahaya
jadi terang benderang hingga malam tidak terasa
sepertinya masih siang yang belum berubah
tetapi kau tidak bisa menutupi siang telah membuatmu lelah

alam ini membuat mengalah
kau ingin tidak ada yang mengganggu hingga mimpi membuatmu basah
malam yang tidak dinginkan tetapi membuat panas yang menyengat
karena polusi yang menyayat
malam membuat semuanya berubah
kita sedang berada di tanah

menyaksikan orang-orang sedang beradu domba
sedang berbeda pendapat yang memenuhi kepala
mereka tidak ingin mengalah
tetapi telah dipaksa kalah

Baca juga: Kopi ke 7501

Setelah itu mereka berlari mencari sumber cahaya
jalan malam menjadi terbuka
baru menyadari apa yang baru saja dilakukan tidaklah berguna
malam telah memaksa menjadi penjaga

Sungailiat, 19 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kopi ke 7500

Baca juga: Aku Masih Menunggu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun