Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Terjatuh

15 September 2024   18:51 Diperbarui: 15 September 2024   18:54 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa ada kata mengeluh
Menghempas jatuh
Masih tetap utuh
Ingin tetap tangguh

Rasa sakit hanya cubit yang sedikit
Menahan rasa memang pahit
Tapi masih banyak suka walaupun hanya kenangan manis
Semangat bangkit belum terkikis

Merasakan berada di tanah tempat asal memulai langkah
Masih bertahan sebagai orang yang tabah
Terpuruk sudah biasa
Untuk apa terhina karena di titik itu bermula

Mulai dari ragu
Hingga menjadi kuat membatu
Melemah telah dibunuh semangat kuat
Memang keturunan kita pengarung selat

Tetapi kita adalah pengarung kehidupan yang bercucuran peluh
Bukan keturunan pedagang Gujarat bukan pula tentara Maja Pahit yang tangguh
Nenek moyang kita para pujangga Melayu ketika kecewa mengobati cukup dengan syair
jangan menjadi beban pikir

Tidak perlu keris dan tombak menjadi senjata
 Cukup dengan jampi penolak bala
Mantra tanpa ketakutan tapi berIsi kata berima
Kita masih bisa bangkit meskipun terluka

Baca juga: Melitas Batas

Sungailiat, 15 September 2024

Baca juga: Jumat Siang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun