Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melitas Batas

8 September 2024   22:03 Diperbarui: 8 September 2024   22:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang bolong yang kecolongan
Ketika dia melintas batas yang diizinkan
Bebas melangkah pada siang yang sepi
Saat orang-orang sedang bersemedi dia masuk tanpa rasa takut yang menghantui

Merdeka merampas beberapa buah yang ditebas 
Telah dihabisi tanpa batas 
Langit siang yang garang hanya melihat diam 
Siang telah terukir dendam

Tidak menanam tapi menikmati dengan nyaman
Pemeras keringat orang lain yang telah mengambil keuntungan
Telah memilih sepi 
Sebagai tempat bersembunyi

Baca juga: Jumat Siang

Kabar ini telah diberitahukan kepada pemilik asli 
Tapi menunjukkan wajah tidak peduli 
Membiarkan hak miliknya dicuri 
Dia sedang tidak membutuhkan saat ini

Sungailiat, 8 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Bunga yang Kemarin

Baca juga: Melepaskan Diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun