Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela Malam

6 Agustus 2024   22:41 Diperbarui: 6 Agustus 2024   22:43 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang bisa di lihat, kawan


Hanya bulan yang terbakar
Sedangkan bintang sedang mencari perlindungan kepada awan yang mulai tidak kelihatan
Menyaksikan mendung yang mulai bertengkar
Setelah itu sepakat akan menurunkan hujan

Hujan memmbasahi bulan tetapi tidak bisa padam
Orang-orang malam terdiam
Tidak ada yang bisa meredakan api
Marahnya semakin menjadi-jadi

Baca juga: Tiba Ketika Petang

Marah kepada  malam
Marah kepada Dendam
Marah kepada hitam
Marah yang menikam

Telah mengenai jantung malam
Dengan belati masih digenggam
Ributlah malam
Dengan sekali terkam

Sungailiat, 5 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Bukan Bersembunyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun